IHSG Dibuka Naik Kencang ke Level 7.641

Sifi Masdi

Monday, 28-07-2025 | 10:25 am

MDN
Ilustrasi pergerakan saham [ist]

 

 

Jakarta, Inakoran

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan awal pekan ini dengan performa impresif. Pada Senin pagi (28/7), IHSG dibuka melesat 1,30% ke level 7.641,26.

 

Berdasarkan data RTI Infokom pukul 09.01 WIB, IHSG sempat bergerak di rentang 7.625 hingga 7.641. Sebanyak 276 saham tercatat menguat, 75 saham melemah, dan 259 saham stagnan. Kapitalisasi pasar pun meningkat signifikan menjadi Rp13.672 triliun.

 

Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) menjadi saham paling aktif diperdagangkan dengan nilai transaksi mencapai Rp96,9 miliar. Saham BBCA juga menguat 1,18% ke level Rp8.550. Tak ketinggalan, saham PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) turut mencatatkan kinerja positif. Dengan nilai transaksi Rp26 miliar, saham BRPT naik 1,61% ke Rp2.520.

 


BACA JUGA:

Danantara Akan Lakukan Restrukturisasi BUMN

Saham CDIA Masuk Papan Pemantauan Khusus Mulai Hari Ini

Harga Minyak Mentah Menguat Tipis: Jumat (25/7/2025)


 

Saham lainnya yang ikut menguat adalah: TOBA naik 5,41% ke Rp1.170; TLKM menguat 1,06% ke Rp2.850; PTRO naik 1,93% ke Rp3.690.

 

Menurut analis Phintraco Sekuritas, Ratna Lim, pasar saham hari ini dibalut harapan terhadap tercapainya kesepakatan dagang baru antara Amerika Serikat dan Tiongkok sebelum tenggat waktu 1 Agustus 2025. Negosiasi lanjutan dijadwalkan berlangsung di Stockholm pada 28–29 Juli.

 

Selain itu, pelaku pasar juga mencermati jadwal rilis laporan keuangan kuartal II/2025 dari lebih dari 150 perusahaan dalam indeks S&P500 pekan ini. Ini menjadi momen penting yang akan menggambarkan kesehatan korporasi di tengah ketidakpastian global.

 

Dari sisi kebijakan moneter, perhatian pasar tertuju pada pertemuan The Federal Reserve (The Fed) pada 29–30 Juli. Pasar memperkirakan The Fed akan mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 4,25%–4,5%. Pekan ini juga akan dirilis sejumlah data ekonomi penting dari AS, termasuk pertumbuhan PDB kuartal II, indeks harga PCE, data ketenagakerjaan, serta ISM Manufacturing PMI.

 

Sementara dari Eropa, data PDB dan inflasi dari Euro Area, Jerman, dan Prancis akan menjadi acuan pasar, disusul rapat Bank of Japan yang diperkirakan tetap mempertahankan kebijakan suku bunga ultra longgarnya.

 

Di dalam negeri, para investor menanti rilis data pertumbuhan Foreign Direct Investment (FDI) pada 31 Juli 2025, serta data inflasi dan neraca perdagangan pada 1 Agustus. Selain itu, pasar juga mencermati kelanjutan musim laporan keuangan kuartal II/2025 dari emiten-emiten besar di dalam negeri.

 

Secara teknikal, analis memprediksi IHSG akan bergerak konsolidatif dengan rentang pergerakan di kisaran 7.450–7.650 sepanjang pekan ini.

 

Disclaimer:

Perlu diingat bahwa investasi di pasar saham selalu melibatkan risiko. Oleh karena itu, selalu lakukan penelitian Anda sendiri dan konsultasikan dengan penasihat keuangan profesional sebelum membuat keputusan investasi.

 

 

KOMENTAR