Ikatan Apoteker Indonesia Cabang Banyumas Sidak Sejumlah Apotek

Banyumas, Inako
Ikatan Apoteker Indonesia atau IAI cabang Banyumas melakukan inspeksi mendadak (sidak) di beberapa apotek yang ada di Kota Purwokerto, Jawa Tengah, menyusul terbongkarnya kasus penjualan obat palsu di sejumlah apotek di Jakarta dari pabrik obat.
Insepksi itu dilakukan guna menghilangkan keresahan para pemilik apotek di Banyumas dan sekaligus mengantisipasi adanya penjualan obat palsu di daerah itu.
Ketua IAI Canang Banyumas Khafidz Nasrudin mengatakan, melalui sidak tersebut pihaknya ingin memastikan bahwa semua obat yang dijual di apotik Banyumas adalah asli.
"Di sejumlah apotek, petugas memastikan jika obat yang dijual semua asli dan sesuai dengan faktur pembelian obat," terangnya.
Selain mengecek keaslian obat, kata Khafidz, pihaknya juga ingin mengetahui kompetensi dari para apoteker.
Petugas juga memeriksa faktur pembelian obat dari distibutor. Petugas mencocokan apakah nama obat yang dijual sesuai dengan faktur pembelian. Selain itu petugas juga melihat kesamaan nomor registrasi yang tercantum di pembungkus obat dengan faktur pembelian obat. Tidak menemukan obat palsu, petugas kemudian melanjutkan sidak ke apotek lain.
Sementara itu, terbongkarnya kasus penjualan obat di 197 apotik yang ada di Jabodetabek membuat resah pemilik apotek di Purwokerto.
"Kami khawatir jika konsumen akan ketakutan untuk membeli obat di sini," Cahyono Sunarto, pemilik apotek Rahayu Purwokerto.
Ia berharap agar pemeriksaan oleh BPOM dilakukan lebih ketat, agar tidak berpengaruh ke apotek yang langsung bersinggungan dengan konsumen. Pihak IAI Banyumas akan terus melakukan sidak terhadap apotok untuk mencegah masuknya obat palsu dari distribusi obat yang nakal. Saat ini, jumlah apotek di Banyumas mencapai 204 unit.
TAG#Obat Palsu, #Apotik, #Banyumas Jateng
196175901

KOMENTAR