India Siap Kurangi Impor Barang dari China, Setelah Hubungan Keduanya Kian Memanas

Sifi Masdi

Monday, 22-06-2020 | 17:09 pm

MDN
Presiden Cina Xi Jinping dan PM India Narendra Modi [ist]

Jakarta, Inako

India bertekat akan mengurangi sejumlah impor barang dari China, baik bahan baku maupun barang jadi. Hal ini terjadi setelah kedua negara terlihat baku tembak  yang memperebutkan kawasan perbatasan di sekitar Himalaya.

BACA JUGA: Diplomat senior Tiongkok memperingatkan AS atas campur tangan HK, Taiwan dan Xinjiang

Saat ini India  mulai mengkaji  perjanjian dagang dengan China, seperti pakta perjanjian South Asian Free Trade Area (SAFTA), dan the Asia Pacific Trade Agreement (APTA).

"Ada kecurigaan tentang pelanggaran perjanjian, di mana barang-barang Cina bisa masuk melalui rute ini dengan mengabaikan norma-norma," kata seorang pejabat India, dikutip dari The Economic Times Senin (22/6/2020).

BACA JUGA: Korut menempatkan bahan peledak di dalam kantor penghubung tepat setelah pernyataan Kim Yo-jong

"China telah memompa investasi di Vietnam dan impornya ke India menjadi tidak terkendali, melalui negara-negara tersebut,” tambah pernyataan tersebut.

Selama ada beragam jenis produk dari India yang diekspor ke China, antara lain, minyak bumi, bahan kimia organik, bijih besi, kapas, dan bahan baku plastic.

BACA JUGA: Dolar Austarlia telah melonjak 24 persen ke dolar AS sejak mencapai titik terendah US $ 0,5510 pada bulan Maret

Sementara sejumlah barang dari China yang diimpor India adalah barang setengah jadi dan barang jadi seperti instrumen telekomunikasi, komponen elektronik, barang elektronik konsumen, bahan farmasi aktif, dan mesin.

"Kami sedang mencari cara untuk mengekang lonjakan impor (China)," tegas pejabat itu lagi.

Konlik India-China

BACA JUGA:China membiarkan suku bunga acuan tidak berubah untuk bulan kedua berturut-turut

​​​​​​​Seperti diketahui, selama ini  India dan China berkonflik di perbatasan yakni di wilayah Himalaya. India menyebut kawasan ini Lembah Galwan di Ladakh sementara China menyebutnya Aksai Chin yang jadi wilayah Xinjiang.

Perseteruan antara China dan India di wilayah perbatasan itu sudah terjadi sejak 1962 atau lebih dari 50 tahun lalu. Setelah terakhir memakan korban 4 tentara India di tahun 1975, 15 Juni lalu sebanyak 20 tentara India tewas karena baku hantam keduanya.

 


 

 

KOMENTAR