Indonesia Butuh Entrepeneur Kuat Yang Miliki Kompetensi dan Tahan Banting
Tangerang Selatan, Inako
Indonesia membutuhkan entrepeneur-entrepeneur yang memiliki kompetensi dan bermental kuat di masa pandemi saat ini. Peran pergurun tinggi, selain tugasnya memberikan ilmu pengetahuan, juga memberikan nilai tambah terhadap kompetensi SDM khususnya untuk terjun sebagai pelaku usaha.
BACA JUGA: BKPM Larang BUMN Bikin Pembangkit Listrik Sendiri
"Kami mengapresiasi apa yang sudah digagas oleh rekan-rekan STIE Ganesha yang bekerjasama dengan Hipmikindo, semoga usahawan dan calon wirausahawan baik yang di SMK maupun mahasiswa betul-betul dapat mengambil ilmu yang diberikan dan yang paling penting adalah kesanggupan untuk menghadapi tantangan saat ini dan tahan banting" kata Sekretaris Kementerian KoperasiUKM Prof Rully Indrawan, saat meresmikan Koperasi Padiadi Nusantara Jaya, di kampus STIE Ganesha, kawasan Ciputat, Tangerang Selatan, Senin (17/8/2020).
BACA JUGA: Kesedihan Salma Keponakan Dari RW Hendra Saputra yang diakuinya Tidak Bersalah Berada Dalam Tahanan
Saat ini, lanjutnya, Indonesia tertimpa krisis yang paling parah, berbeda dengan saat krisis tahun 1999 dan 2009. Saat itu UMKM menjadi solusi, saat ini UMKM yang paling terkena dampak paling awal.
Untuk itu solusinya pemerintah sudah mengeluarkan skema program untuk membantu UMKM. Namun peran masyarakat juga dibutuhkan, salah satunya seperti yang dilakukan STIE Ganesha ini. Yang memberikan beasiswa bagi pelaku UMKM yang menginginkan studinya lanjut. Ini sangat membantu pemerintah, lembaga pendidikan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mengembangkan kemampuan, keterampilan kompetensi termasuk sertifikasi bagi UMKM termasuk memberi kesempatan bagi pelaku UMKM untuk bergabung dalam entrepreneur center.
BACA JUGA: Pemerintah Alokasikan Anggaran Rp 307 Triliun Beli Produk UMKM
Hikmah dari musibah ini masyarakat terdorong untuk memanfaatkan digitalisasi, namun juga, tambahnya, munculnya sikap saling menolong satu sama lain. Melalui lembaga pendidikan seperti inilah nilai-nilai itu dipelihara dan pendidikan seperti ini sangat penting bagi anak muda.
"Di sini diajarkan bagaimana melawan rasa takut rugi, resiko, khawatir dimarahi dan dicemooh orang bila gagal, khawatir modalnya tidak kembali. Untuk melawan itu semua membutuhkan pembudayaan dan pelatihan di lembaga pendidikani", tegas Prof Rully.
BACA JUGA: Teknologi Hadir untuk Mudahkan Pekerjaan dan Ciptakan Banyak Pelanggan
Sebelumnya Ketua Umum Hipmikindo Dr Syahnan Phalepi mengatakan, salah satu tujuan kerja sama antara STIE Ganesha dengan Hipmikindo adalah ingin mendirikan entrepeneur center di beberapa perguruan tinggi. Dan sampai saat ini sudah ada 8 entrepeneur center yang didirikan oleh Hipmikindo di Jabodetabek.
"Kita berharap program-program Kementerian KoperasiUKM bisa disinergikan dengan STIE Ganesha-Hipmikindo, khususnya yang berada di daerah Tangerang Selatan," ucap Syahnan Phalepi.
BACA JUGA: Menteri Teten dan Erick Thohir Berkolaborasi Lakukan Pembinaan Terhadap KUMKM Terdampak Covid-19
Hipmikindo imbuhnya, menyambut baik program-program pemerintah untuk diimplementasikan sampai ke bawah agar masyarakat bisa mendapatkan manfaat, khususnya pendampingan.
Kerjasama yang sudah dilakukan antara STIE Ganesha-Hipmikindo ini antara lain pendampingan terkait bagaimana mengurus ijin, ijin halal, PIRT, uji kompetensi, advokasi dan lain-lain, termasuk konsultasi baik langsung maupun daring.
Kerjasama ini sudah meluluskan 80 orang yang sudah tersertifikasi pendamping UMKM, termasuk sertifikasi kewiraan industri.
KOMENTAR