Indonesia Harus Belajar dari Negara Lain Cara Kelola Data yang Baik
Jakarta, Inako
Data merupakan aset yang sangat berharga. Karena itu berbagai negara berusaha mengelola data sebagai aset masa depannya dengan baik. Lalu bagaimana dengan Indonesia?
Dibandingkan dengan negara lain, Indonesia ternyata masih dianggap sebagai salah satu negara yang belum dapat mengelola data dengan baik untuk dijadikan sebagai sumber daya di masa depan. Dalam pengelola data Indonesia ternyata masih kalah jauh dari India dan China. Hal ini ini diungkapkan oleh Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo yang hadir sebagai pembicara dalam Fintech Forum di Jakarta, Senin (23/9/2019). Ia mengatakan bahwa dalam mengelola data Indonesia perlu belajar dari India di mana sebagian data menjadi data publik.
"Saya mencari ke seluruh dunia, data di satu sisi diserahkan ke swasta, kepemilikan dan penggunaannya. Tapi ada sebagain data dibangun untuk publik untuk pemerintah pusat seperti India dan China," jelasnya dalam Fintech Forum.
Menurut Perry, semua data harus mendapat persetujuan dari konsumen dan digunakan untuk kepentingan industri. Tetapi data yang sama juga dapat digunakan oleh swasta untuk kepentingan inovasi.
Hal yang senada juga diungkapkan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani. Ia mengatakan data memang harus diregulasi secara ketat. Karena di era digital ini, banyak data yang terkumpul tanpa sepengetahuan pemilik data.
"Di era digital setiap menit bahkan detik data dikumpulkan tanpa sepengatahuan yang mengumpulkan data tersebut. Data bisa dikumpulkan dengan dan tanpa persetujuan pemilik data. Menurut saya Indonesia perlu aturan atau Undang-Undang." jelasnya.
TAG#Bank Indonesia, #Data, #Aset Data
188648949
KOMENTAR