Indonesia Masuk dalam 7 Keajaiban Ekonomi Dunia, PSI: Membanggakan Sekaligus Jadi Tantangan

Saverianus S. Suhardi

Wednesday, 28-09-2022 | 10:33 am

MDN
Andre V. Wenas [ist]

 

 

Jakarta, Inako

Masuk dalam 7 keajaiban ekonomi dunia merupakan sebuah kebanggaan sekaligus tantangan bagi Indonesia.

“Indonesia dianggap masuk sebagai salah satu keajaiban ekonomi dunia bersama Vietnam, India, Yunani, Portugis, Saudi Arabia ,dan Jepang,” ujar Andre Vincent Wenas, juru bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) bidang ekonomi apada Selasa, (27/09/2022).


Baca juga: KIB Disebut Ecek-ecek, Golkar: Koalisi NasDem Tidak Jelas


Dalam tulisannya yang berjudul, “The Seven Economic Wonders of a Worried World” yang  dimuat di Financial Times (FT) edisi Senin, 26 September 2022, ketua Rockefeller International Ruchir Sharma menilai ketujuh negara ini dianggap berhasil survivor dari krisis global lantaran Covid-19 serta dampak konflik di Eropa Timur

Kemampuan ketujuh negara ini untuk tetap kuat menjaga pertumbuhan ekonomi, sambil sanggup mengendalikan inflasi walau moderat, serta menjaga kegairahan pasar telah menjadi faktor penting. Sementara banyak negara lain limbung menghadapinya.

Apa alasannya Indonesia bisa kuat menghadapi krisis global?

“Kekuatan sumber-daya (alam dan manusia) yang berhasil dikelola dengan baik telah jadi bukti daya tahan ekonomi Indonesia. Populasi 276 juta orang jadi pasar yang sangat ‘resilient’ menyebabkan ekonomi domestik mampu jadi pengimbang ekonomi ekspor,” kata Andre.

Oleh karena itu, PSI mengapresiasi kebijakan Presiden Jokowi yang berani menempuh jalan terjal hilirisasi tambang. PSI juga berharap Kita juga berharap peta jalan hilirisasi pertanian, kelautan, kehutanan, termasuk juga manufaktur segera terealisasi.

Lebih lanjut Wenas menjelaskan pengelolaan sumber daya alam dengan mengedepankan kepentingan nasional seperti larangan ekspor bahan mentah, realokasi subsidi yang tidak tepat sasaran, dan bantuan langsung tunai (BLT) yang terarah langsung ke lapisan bawah (termasuk UMKM) telah banyak membantu penguatan ekonomi lapisan bawah.

“Daya beli rakyat dikuatkan sementara potensi korupsi di atas dipotong. Karena kalau keburu dikorupsi di atas khan biasanya dana itu dilarikan keluar, ini capital-flight. Tapi kalau digelontorkan langsung ke bawah via BLT misalnya khan terjadi konsumsi yang menggairahkan pasar,” tandasnya.

PSI berharap posisi Indonesia sebagai salah satu keajaiban ekonomi dunia ini bisa dipertahankan. Ini sekaligus menjadi tantangannya.

Berikut kebijakan ketujuh negara sebagaimana dijelaskan oleh Ruchir Sharma:

Pertama, investasi besar-besaran di infrastruktur (kasus Vietnam). Kedua, pengelolaan sumber-daya alam dan manusia (kasus Indonesia).

Ketiga, Investasi baru di bidang layanan digital dan manufaktur (kasus India). Keempat, Yunani bangkit kembali dari investasi asing serta pariwisata.

Kelima, Portugis juga demikian ditambah kebijakan pensiun serta golden-visa yang menarik banyak pengunjung sekaligus investor.

Keenam, Saudi Arabia melakukan diversifikasi bisnis, kebijakan pelonggaran larangan terhadap kaum perempuan, para pekerja dan wisatawan, termasuk kegiatan bisnis hiburan malam. Realokasi pemanfaatan uang minyak ke pembangunan infrastruktur, termasuk 10 kota pintar (smart-cities).

Ketujuh, Jepang yang cukup mengejutkan, karena upah buruh di negara itulebih rendah dari China. Nilai tukar Yen yang turun telah mendorong ekspor.

 

(Oleh: Andre Vincent Wenas-Juru Bicara DPP PSI bidang Ekonomi)

 

KOMENTAR