Industri Mikro di Sulbar Mampu Serap Tenaga Kerja Lokal
Pertumbuhan produksi industri mikro di Sulbar mengalami penurunan sekitar 5,12 persen. Namun, walau mengalami penurunan, industri ini telah terbukti mampu menampung tenaga kerja lokal di daerah itu.
"Produksi industri mikro dan kecil Provinsi Sulbar pada triwulan I pada tahun 2018 terhadap triwulan I tahun 2017 mengalami penurunan mencapai 5,12 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Sulbar, Suntono di Mamuju, Sabtu lalu.
Ia mengatakan, kelompok Industri yang mengalami penurunan produksi di antaranya kelompok Industri furnitur turun 32,08 persen, kelompok industri makanan turun 22,81 persen, kelompok industri tekstil turun 15,54 persen, kelompok industri minuman (KBLI 11) turun 12,60 persen.
Kemudian kelompok industri kayu, barang dari kayu seperti barang Anyaman dari Bambu, Rotan, dan Sejenisnya (KBLI 16) turun 11,30 persen.
Selanjutnya untuk kelompok industri yang mengalami peningkatan produksi antara lain terjadi pada kelompok industri pengolahan lainnya sebesar 60,86 persen, kelompok industri bahan kimia dan barang dari bahan Kimia sebesar 3786 persen, dan kelompok industri alat angkutan sebesar 36,90 persen.
Usaha industri manufaktur di Sulbar, lanjut Suntono, sebagian besar merupakan industri manufaktur mikro dan kecil, jumlah industri manufaktur mikro dan kecil yang relatif banyak serta dengan modal yang tidak terlalu besar.
Namun, walau skalanya kecil, jenis industri itu bisa menjadi wadah menampung tenaga kerja serta menumbuhkan rasa wirausaha di kalangan masyarakat.
Baca juga :
Pungli di Lingkungan Sekolah Dapat Perhatian Serius Ombudsman Sulbar
Gubernur Ali Masdar Dukung Pembangunan Industri Kemaritiman di Sulbar
DPRD Sulbar Minta BUMD Bangun Sinergi Dengan Bisnis Masyarakat
TAG#Sulbar, #Industri Mikro, #Tenaga Kerja Lokal
182254926
KOMENTAR