Inflasi 2017 Capai 3,61%

Inakoran

Wednesday, 03-01-2018 | 23:35 pm

MDN
Kantor Pusat BPS [ist]

Jakarta, Inako

Badan Pusat Statistik (BPS) mencataar  inflasi sepanjang tahun 2017 mencapai 3,61%. Angka ini jauh lebih besar dibandingkan tahun 2016 sebesar 3,02%. Secara bulanan, inflasi yang paling besar selama 2017 adalah bulan Desember dengan menyentuh level 0,71%. Namun menurut BPS, inflasi 2017 masih dibawah target  yang ditetapkan  dalam Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2017 sebesar 4,3%.

Menurut Kepala BPS Kecuk Suhariyanto, pimicu inflasi 2017 berbeda dengan 2016. Inflasi 2017 dipicu oleh oleh kenaikan harga yang diatur pemerintah (administered prices), berupa kenaikan tarif listrik 900 volt ampere (VA) di awal tahun. Sedangkan inflasi tahun 2016 lebih disebabkan kenaikan harga pangan yang bergejolak (volatile food).

Berbeda dari tahun 2016, pada tahun 2017 inflasi karena volatile food tidak berpengaruh besar. "Ini karena pengendalian harga barang yang diatur pemerintah lumayan bagus," jelas Suhariyanto kepada wartawan, Selasa (2/1/2018).

Sementara menrut Ekonom Bank Permata Josua Pardede, rendahnya inflasi inti 2017 lantaran permintaan masyarakat belum terlalu kuat. Sedangkan salah satu pendorong rendahnya inflasi inti adalah harga perhiasan yang cenderung stabil. "Aktivitas ekonomi dari sisi permintaan juga belum terlalu kuat," katanya.

 

 

KOMENTAR