Inflasi Mei 2018 Bertengger di Level 0,21%

Inakoran

Wednesday, 06-06-2018 | 00:09 am

MDN
Ilustrasi barang kebutuhan pokok [ist]

Jakarta, Inako



Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Mei 2018 hanya mencapai 0,21%. Angka ini dinilai lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Itu terjadi karena harga barang dan jasa selama Mei 2018 di tingkat konsumen relatif terkendali.

Meski lebih tinggi dari inflasi bulan sebelumnya yang sebesar 0,1%, tapi inflasi di musim Ramadan itu lebih rendah dari musim yang sama Mei 2017 yang mencapai 0,39%.

Menurut Kepala BPS Suhariyanto, rendahnya tingkat inflasi saat Ramadan tahun ini bukan berarti permintaan masyarakat lambat. Pasalnya, berdasarkan komponennya inflasi inti justru memberikan andil terbesar terhadap inflasi.

Catatan BPS, inflasi inti pada Mei 2018 tercatat sebesar 0,21%, lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya yang sebesar 0,15%. Dengan demikian, inflasi inti tahunan Mei 2018 tercatat 2,75% year on year (yoy), yang juga lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang sebesar 2,69% YoT.

Andil inflasi inti terhadap inflasi umum yaitu 0,12%. "Jadi saya tidak melihat ini sebagai perlambatan konsumsi, melainkan komponen harga yang bergejolak yang sangat terkendali," kata Suhariyanto, Senin (4/6).

Sedangkan komponen harga yang bergejolak atau volatile food pada Mei 2018, mencatat inflasi sebesar 0,19% dan 4,33% YoY. Namun, andil inflasinya hanya 0,03%. Sementara komponen harga yang diatur pemerintah (administered price) mencatat inflasi 0,27% dan 3,61% (yoy). Andil inflasinya juga hanya 0,06%.

 

KOMENTAR