Inflasi Februari 2018 Tercatat 0,26%
Jakarta, Inako
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi inti bulanan (month to month) pada Februari 2018 sebesar 0,26%. Angka itu lebih rendah dibandingkan inflasi inti bulan Januari 2018 yang sebesar 0,31% (mtm). Secara tahunan inflasi inti Februari tercatat 2,58%, juga lebih kecil dibandingkan inflasi itu Januari 2018 yang sebesar 2,69%.
Kinerja inflasi inti selama ini erat kaitannya dengan daya beli. Penurunan inflasi inti menandakan pemulihan daya beli konsumen belum berjalan.
Tapi, Bank Indonesia (BI) melihat, penurunan inflasi inti masih dalam target. Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Mirza Adityaswara mengatakan, kekhawatiran terhadap penurunan inflasi inti itu kurang tepat.
“Kalau inflasi intinya deflasi, baru bisa dibilang mengkhawatirkan. Karena Indonesia negara yang masih harus menurunkan inflasi, bukan menaikkan deflasi,” kata Mirza di Gedung BI, Jumat (2/3/2018).
Menurut Mirza, yang terjadi saat ini justru aktivitas ekonomi di Tanah Air membaik. “Ada tanda-tanda terjadi peningkatan aktivitas di sektor riil dari kenaikan impor. Kenaikan impor itu sinyal bahwa aktivitas investasi meningkat. Karena barang modal impornya meningkat, raw material impornya meningkat, menunjukkan aktivitas ekonomi itu lebih baik dibanding semester 1 tahun lalu,” ujar Mirza.
Meski ekonomi Indonesia baik, BPS menyatakan ada dua hal yang perlu diperhatikan terkait inflasi yang mempengaruhi daya beli masyarakat, yakni pelemahan rupiah dan kenaikan harga minyak dunia.
TAG#Bank Indonesia, #Inflasi, #Bps, #Kementerian Keuangan
182222727
KOMENTAR