Ini Komentar Sri Mulyani Soal Bank Getol Koleksi Surat Utang Negara

Sifi Masdi

Wednesday, 25-08-2021 | 18:53 pm

MDN
Menkeu Sri Mulyani [ist]

Jakarta, Inako

Belakangan ini sejumlah perbankan nasional getol mengoleksi surat utang pemerintah atau Surat Berharga Negara (SBN). Sementara di sisi lain jumlah kredit yang disalurkan oleh perbankan untuk menggerakan sektor usaha relatif kecil.

Terkait dengan kondisi ini Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengatakan bahwa kondisi tersebut memberikan indikasi bahwa ekonomi nasional masih lemah.

BACA JUGA: Vivo Luncurkan Seri Y33s di Pasar India

Menurut catatan Kementerian Keuangan, perbankan dan Bank Indonesia (BI) menjadi pemegang SBN terbanyak. Kepemilikan perbankan naik dari 20% menjadi 25% sementara BI naik dari 9% ke 22%. Kepemilikan oleh investor asing malah turun dari 38% menjadi 22%.

 

BACA JUGA: Menkeu: Realisasi Program PEN Capai Rp326,16 Triliun

"Kepemilikan SBN kita masih didominasi bank dan BI. ini berarti kondisi ekonomi belum sepenuhnya normal karena perbankan masih banyak meletakkan dana masyarakat di SBN," kata Sri Mulyani, dalam konferensi pers APBN Kita periode Agustus 2021, Rabu (25/8/2021).

Kondisi ini disesalkan oleh sejumlah pihak, karena perbankan lebih tertarik menempatkan dana yang relatif tinggi di SBN dibandingkan menyalurkan kredit kepada masyarakat dan dunia usaha.

BACA JUGA: Ini Fokus Anggaran Kesehatan dalam RAPBN 2022

Kekesaan tersebu sempat diungkapkan oleh Faisal Basri, Ekonom Universitas Indonesia. Ia  menegaskan perbankan seharusnya bisa lebih masif dalam menyalurkan kredit.

 

KOMENTAR