Israel Umumkan Kebijakan Baru Terkait Hubungan Dengan Arab Saudi

Binsar

Monday, 27-01-2020 | 10:53 am

MDN
Pemandangan Kota Riyadh Arab Saudi [ist]

Yerusalem, Inako

Hubungan antara Israel dengan Arab Saudi kini memasuki lembaran baru. Babak baru hubungan kedua negara itu ditandai dengan dikeluarkannya izin dari pemerintah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bagi warga Israel untuk melakukan perjalanan ke Arab Saudi.

Sebelumnya, Israel tidak mengizinkan warganya melakukan kunjungan ke Arab Saudi dengan tujuan apapun. Walau dalam kenyataannya sejumla pebisnis Israel nekad berkunjung ke Arab Saudi secara diam-diam untuk kepentingan bisnis.

Izin yang diberikan pemerintah Israel secara khusus untuk kepentingan bisnis dan ibadah haji dan umroh. Maklum, selama ini umat muslim Israel menunaika ibadah haji menggunakan surat-surat sementara Yordania.

Sejumlah media setempat menilai, langkah pemerintah negara Yahudi ini merupakan lambang dimulainya babak baru hubungan kedua negara.

Pemerintah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengumumkan kebijakan baru itu pada hari Minggu, sebagaimana dikutip 

Times of Israel, Senin (27/1/2020) menyebut bahwa Menteri Dalam Negeri Aryeh Deri menandatangani perintah yang mengizinkan warga Israel untuk pergi ke Kerajaan Arab Saudi guna berpartisipasi dalam pertemuan bisnis atau untuk mencari investasi asalkan mereka mendapat undangan dari badan resmi dan telah mengurus dokumen yang diperlukan untuk memasuki negara itu.

Pernyataan kementerian itu mengatakan bahwa warga Israel akan diizinkan untuk melakukan perjalanan ke Arab Saudi hingga sembilan hari, tetapi seorang pejabat kemudian mengklarifikasi bahwa izin tersebut akan berlaku selama 90 hari.

Sebelumnya, hukum Israel melarang warga melakukan perjalanan bagi warganya ke banyak negara Arab, termasuk Arab Saudi, tanpa izin tegas dari menteri dalam negeri. Selama larangan itu, para pengusaha negara Yahudi nekat melakukan perjalanan secara diam-diam.

Arab Saudi sendiri belum membuat pengumuman yang mencabut larangan warga negara Israel untuk berkunjung. Para pejabat Israel sudah sering blak-blakan bahwa kedua negara menjalin hubungan klandestin dalam beberapa tahun terakhir, terutama yang befokus pada masalah keamanan terkait permusuhannya dengan Iran.

Pada bulan Juli, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menjamu seorang blogger Arab Saudi, Mohammed Saud, di kantornya di Yerusalem, sehari setelah lelaki itu diserang oleh warga Palestina yang marah karena pandangannya yang pro-Israel.

Pada bulan September, Arab Saudi dengan keras menyerang pengumuman Netanyahu bahwa ia akan mencaplok Lembah Jordan dan bagian-bagian lain Tepi Barat. Saudi kemudian mengadakan pertemuan darurat Organisasi Kerjasama Islam (OKI) untuk mengutuk langkah yang direncanakan Netanyahu.

KOMENTAR