Jerman gagal memenuhi target iklim 2022 karena dampak perang Ukraina

Hila Bame

Wednesday, 04-01-2023 | 19:14 pm

MDN
Pembangkit listrik berbahan bakar batu bara di Jerman Barat

 

 

FRANKFURT, INAKORAN

Jerman menggunakan lebih banyak energi terbarukan daripada sebelumnya pada tahun 2022 tetapi sekali lagi gagal mencapai tujuan pengurangan CO2 karena perang Rusia di Ukraina mendorong kembalinya penggunaan lebih banyak batu bara dan minyak, sebuah think tank melaporkan pada hari Rabu (4 Jan).

Perekonomian terbesar Eropa itu mengeluarkan 761 juta ton gas rumah kaca tahun lalu, hanya satu ton lebih sedikit dari tahun 2021 dan melampaui target 756 juta ton, kata wadah pemikir energi Agora Energiewende dalam sebuah pernyataan.

 

"Emisi CO2 stagnan pada tingkat tinggi, meskipun konsumsi energi secara signifikan lebih rendah oleh rumah tangga dan industri," kata direktur Agora Jerman Simon Mueller.

“Ini adalah sinyal alarm terkait dengan target iklim,” tambahnya.

Pemerintah Jerman telah bertujuan untuk mengurangi emisi karbon dioksida sebesar 40 persen pada tahun 2020 dibandingkan dengan tingkat tahun 1990, tetapi belum mencapai prestasi tersebut.

Untuk tahun 2022, Jerman berhasil menurunkan 39 persen dari level tahun 1990, Agora menghitung.

Kemunduran itu terjadi meskipun terjadi penurunan konsumsi energi sebesar 4,7 persen tahun lalu, sebagian sebagai tanggapan terhadap melonjaknya harga bahan bakar karena perang di Ukraina.

Namun keuntungan penghematan energi terhapus oleh keputusan pemerintah untuk membakar lebih banyak batu bara dan minyak untuk menebus hilangnya pengiriman gas alam Rusia, kata Agora.

Beralih ke bahan bakar fosil juga membayangi tonggak sejarah lainnya: energi terbarukan menyumbang 46 persen dari campuran pasokan listrik Jerman tahun lalu, tertinggi sepanjang masa.

Peningkatan tersebut terutama karena kondisi cuaca yang menguntungkan untuk angin dan tenaga surya, kata Agora.

Kanselir Olaf Scholz berulang kali menekankan bahwa kembali ke bahan bakar fosil adalah tindakan sementara yang dipicu oleh krisis energi, dan pemerintahnya tetap berkomitmen untuk memerangi pemanasan global.

Jerman masih bertujuan untuk menghentikan pembangkit listrik tenaga batu bara pada tahun 2030 dan menjadi netral karbon pada tahun 2045.

 

Tetapi Agora mengatakan Berlin perlu meningkatkan perluasan energi terbarukan secara drastis tahun ini.

Untuk memenuhi target utama yang ditetapkan untuk tahun 2030, Jerman harus menggandakan produksi energi surya dan kapasitas tenaga angin lebih dari tiga kali lipat.

 

Sumber: AFP

 

TAG#IKLIM, #JERMAN

163590353

KOMENTAR