Jepang akan memperketat kontrol perbatasan COVID-19 bagi pelancong dari Tiongkok
TOKYO, INAKORAN
Jepang akan memperketat mulai Minggu (8 Januari) langkah-langkah pengendalian perbatasan COVID-19 untuk pelancong dari China , kata Perdana Menteri Fumio Kishida, sebagai tanggapan atas lonjakan infeksi di antara pengunjung tersebut.
Langkah-langkah tambahan akan memerlukan tes virus korona negatif sebelum penumpang menaiki penerbangan langsung dari China, kata Kishida pada hari Rabu, meningkatkan langkah-langkah yang diadopsi pada 30 Desember.
Jepang akan terus meminta maskapai untuk membatasi penerbangan tambahan dari China, katanya dalam konferensi pers Tahun Baru yang disiarkan secara nasional.
"Pembatasan yang diperlukan masih diberlakukan karena kami mengambil semua tindakan yang memungkinkan untuk mencegah infeksi," tambah Kishida.
Keputusan itu menyusul hasil tes COVID-19 pada pelancong dari China dalam beberapa hari terakhir dan tindakan serupa oleh negara lain, katanya.
Penghitungan kementerian kesehatan Jepang menunjukkan 53 dari 56 pelancong internasional yang dites positif COVID-19 saat tiba di bandara pada Selasa berasal dari China.
Itu dibandingkan dengan angka Senin, ketika semua 26 pengunjung dengan hasil tes positif berasal dari China.
Sebagian besar negara Uni Eropa mendukung pengujian pra-keberangkatan untuk pelancong dari China, kata Komisi Eropa pada hari Selasa.
Beijing menggambarkan sebagai "diskriminatif" pembatasan seperti itu , juga diberlakukan antara lain oleh Korea Selatan dan Amerika Serikat .
Secara terpisah, kementerian luar negeri Jepang mengatakan penerbangan langsung dari Hong Kong dan Makau akan diizinkan mendarat di bandara selain Narita dan Haneda dekat Tokyo, Kansai dekat Osaka dan Chubu dekat Nagoya, pelonggaran pembatasan yang dipesan minggu lalu.
Maskapai masih harus menahan penerbangan tambahan dari Hong Kong dan pusat perjudian Makau bahkan setelah daftar bandara tujuan diperluas pada hari Minggu, tambah kementerian itu.
Sumber: Reuters
KOMENTAR