Jokowi Soroti Impor Migas yang Bikin Beban Neraca Perdagangan

Sifi Masdi

Friday, 01-11-2019 | 10:46 am

MDN
Presiden Joko Widodo [ist]

Jakarta, Inako

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti impor produk-produk hasil minyak dan petrokimia yang membebani neraca perdagangan Indonesia. Impor minyak berdampak pada defisit transaksi berjalan (Current Account Deficit/CAD). 

"Tolong dilihat barang-barang yang masih kita impor ini agar dicarikan industri yang bisa memproduksi ini sehingga substitusi barang-barang impor itu bisa kita lakukan, termasuk di dalamnya kayak petrokimia, kilang minyak,” tegas Jokowi dalam rapat kabinet usai pelantikan para menteri Kabinet Indonesia Maju.

Pernyataan Presiden Jokowi memang beralasan mengingat tingginya impor migas dan petrokimia selama periode Januari-September 2019. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor migas Indonesia mencapai US$ 15,86 miliar. Dari jumlah tersebut, US$ 10,01 miliar di antaranya (63,11%) adalah impor hasil minyak dan selebihnya petrokimia

Karena itu Jokowi meminta pejabat dan kementerian terkait untuk segera membangun kilang minyak dan industri kimia dalam negeri, sehingga ketergantungan pada impor semakin berkurang. Apabila keduanya tidak kunjung dikerjakan maka masalah defisit transaksi berjalan akan terus menghantui perekonomian Indonesia.


 

KOMENTAR