JP Morgan dan Blackrock Lepas Saham Telkom, Ada Apa yang Tejadi?
Jakarta, Inakoran
JP Morgan dan Blackrock telah memutuskan untuk melepaskan sebagian kepemilikan saham PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM). Aksi jual saham ini terjadi pada kuartal I/2024, dan dampaknya adalah penurunan harga saham TLKM.
Ada sejumlah faktor yang mungkin memengaruhi keputusan JP Morgan dan Blackrock:
BACA JUGA: Transaksi Saham SIDO Hari Ini Jadi Sorotan, Capai Rp 3,70 Triliun
1. Perubahan Strategi Investasi: Kedua perusahaan investasi ini mungkin mengubah strategi mereka terkait saham TLKM. Perubahan kondisi pasar, prospek bisnis TLKM, atau tujuan investasi internal bisa menjadi faktor yang mempengaruhi keputusan ini.
2. Penurunan Kinerja Telkom: Kinerja TLKM pada tahun 2023 menunjukkan penurunan Average Revenue Per User (ARPU). Jika ARPU menurun, ini bisa mengurangi daya tarik bagi investor, termasuk JP Morgan dan Blackrock.
BACA JUGA: Cadangan Devisa Indonesia Anjlok US$ 3,6 Miliar Per Akhir Maret
3. Kondisi Pasar Global: Fluktuasi nilai tukar rupiah dan kondisi pasar global juga berperan. Misalnya, perubahan arah kebijakan moneter oleh bank sentral di AS dan Tiongkok dapat memengaruhi keputusan investasi.
Kapitalisasi pasar TLKM yang menyusut menjadi Rp341,76 triliun dari posisi Rp 391,29 triliun pada akhir tahun 2023 menunjukkan adanya ketidakstabilan. Investor besar seperti JP Morgan dan Blackrock tentu mempertimbangkan faktor-faktor ini sebelum melepas saham.
BACA JUGA: Tren Kenaikan Terhenti, Harga Emas Antam Turun Rp4.000 per Gram
Dalam perdagangan pada akhir pekan, Jumat (5/4/2024), harga saham Telkom mengalami penurunan dari Rp 3.450 menjadi Rp 3.430 atau turun sebesar 0,58%. Isu kehadiran Starlink milik Elon Musk, yang berpotensi menganggu bisnis Telkom, ditengerai salah satu alasan investor melakukan aksi jual.
KOMENTAR