Jual Program KTP Sakti, TPD Jatim Optimis Raih 60 Persem Suara Untuk Ganjar-Mahfud

Binsar

Wednesday, 10-01-2024 | 10:27 am

MDN

 

Tim pemenangan daerah (TPD) Jawa Timur gencar mensosialisasikan program unggulan KTP Sakti Ganjar-Mahfud, dalam mendulang suara bagi pasangan nomor urut tiga di Provinsi Jawa Timur.

 

KTP Sakti adalah lanjutan dan peningkatan program kartu yang telah dilaksanakan oleh pemerintahan Jokowi. KTP Sakti akan memudahkan masyarakat untuk mengakses semua lanyanan yang disediakan pemerintah dan juga untuk menerima bantuan sosial (bansos).

 

Selama ini, untuk mendapatkan layanan pemerintah, masyarakat disyaratkan memegan banyak kartu dan hal itu cukup merepotkan. Dengan KTP Sakti, kerumitan itu bisa diatasi karena hanya menggunakan satu kartu sebagai identitas tunggal.

 

Ketua TPD Ganjar-Mahfud Jatim Laksamana Madya (Purn) Agus Setiadji [ist]

 

TPD Jatim optimis akan meraih 60 persen suara untuk Ganjar-Mahfud di daerah itu. Ketua TPD Ganjar-Mahfud Jatim Laksamana Madya (Purn) Agus Setiadji mengklaim, dari survei internal yang dilakukan elektabilitas paslon nomor urut 3 saat ini sudah berada di kisaran 48 persen di Jawa Timur.

 

"Kami targetkan di angka 68 persen," kata Agus disela rapat koordinasi internal bersama jajaran di Kantor TPD Ganjar-Mahfud Jatim, Selasa (9/1).

 

Sementara itu, Sekretaris TPD Ganjar-Mahfud Jatim Sri Untari Bisowarno menjelaskan, untuk mendulang suara pihaknya akan gencar kampanye 21 program unggulan Paslon nomor urut 3 misalnya KTP Sakti. Bagi Untari, program ini bisa diterima dengan baik oleh masyarakat karena realistis dilakukan.

 

 

Menuut Untari, 21 program itu bisa diwujudkan, karena menelan anggaran Rp 2.500 triliun selama lima tahun, atau sebesar Rp 500 triliun tiap tahun. Hal itu jauh lebih realistis jika dibandingkan dengan paslon lain yang membutuhkan dana Rp 426 triliun hanya untuk dua program.

 

"Kalau dihitung 21 program itu selama 5 tahun hanya menyerap Rp 2.526 Triliun. Sementara paslon lain setahun Rp 426 Triliun dengan dua program. Tentu masyarakat akan cerdas menilai," kata Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jatim itu.

KOMENTAR