Jubir TPN Ganjar-Mahfud: Tidak Ada Saling Sanggah, Itu Bukan Debat Tapi Curhat

Sifi Masdi

Friday, 08-12-2023 | 16:21 pm

MDN
Capres Ganjar Pranowo dan Cawapres Mahfud MD di KPU [ist]

 

 


 

Jakarta, Inako

Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud Md, Iwan Setiawan, menyoroti pentingnya substansi dalam debat calon presiden dan calon wakil presiden sebagai ajang untuk memperjuangkan visi-misi dan program.

Dalam pandangan Iwan, sebuah debat yang tidak melibatkan proses sanggah menyanggah bukanlah sebuah pertarungan gagasan, melainkan lebih mirip "curhat."

 

BACA JUGA: Ketika Ganjar Merasa Bagian Dari Masyarakat Adat Dayak 

 

Dalam pernyataannya kepada wartawan di Jakarta pada Jumat (8/12/2023), Iwan Setiawan menekankan bahwa debat bukan hanya sebatas saling monolog, tetapi sebuah panggung untuk mempertahankan visi-misi dengan penjelasan mendalam dan rasional terhadap pertanyaan serta kritik dari lawan debat.

"Masyarakat punya kekayaan wawasan terhadap visi-misi yang ditawarkan capres-cawapres tersebut. Jadi kalau tidak ada proses sanggah menyanggahnya bukan debat namanya itu, tapi curhat," tegas Iwan.

Pernyataan ini menjadi respons langsung terhadap usulan Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang menginginkan kurangnya momen saling sanggah dalam debat calon presiden dan calon wakil presiden.

 

BACA JUGA: Ganjar Janji Sediakan Internet Gratis untuk Siswa di Seluruh Indonesia

 

Iwan menegaskan bahwa debat harus dilakukan dengan dialog dan tanya jawab, agar gagasan dan visi-misi dapat lebih mudah dipahami oleh masyarakat.

Menurut Iwan, debat seharusnya menjadi wadah bagi pasangan calon untuk menyampaikan gagasan serta visi-misi mereka. Lebih dari sekadar persaingan, debat seharusnya menjadi arena untuk melihat sejauh mana capres-cawapres mampu mendialogkan visi-misi dan programnya, serta menginternalisasikannya dengan baik.

"Debat bukanlah ajang untuk menjatuhkan satu sama lain, melainkan ingin melihat bagaimana capres-cawapres itu mampu mendialogkan visi-misi dan programnya. Sampai dimana dia mampu menginternalisasi visi-misi dan programnya tersebut. Sehingga nanti akan terbentuk komitmen untuk menjalankannya setelah terpilih," papar Iwan.

 

BACA JUGA: Lanjutkan IKN, Ganjar Disebut Akan Lakukan Pendekatan Berbeda

 

Iwan menambahkan bahwa debat seharusnya menjadi sarana bagi masyarakat untuk menilai kualitas dan pengalaman pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang akan memimpin lebih dari 280 juta rakyat Indonesia.

"Tidak boleh biasa-biasa saja kualitasnya, harus luar biasa dan lebih unggul dari orang biasa," tandasnya, menekankan pentingnya memberikan perhatian khusus terhadap kualitas dan kemampuan calon pemimpin negara.


 

 

 

KOMENTAR