Kementan Nyatakan Kalimantan Barat Surplus Beras

Inakoran

Monday, 15-01-2018 | 21:32 pm

MDN
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Da

ong>Pontianak, Inako –

Kepala Badan Penyuluhan, Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pertanian Kementerian Pertanian, Momon Rusmono, mengatakan, Provinsi Kalimantan Barat, saat ini sudah surplus beras, sehingga impor beras tidak perlu lagi dikirim ke provinsi ini.

"Walaupun di wilayah Provinsi Kalbar saat ini mengalami surplus beras namun impor beras tetap dilakukan oleh pemerintah, yakni kategori ke dalam beras khusus," kata Momon, di Pontianak, Minggu (14/1/2018).

Impor beras, kata Momon, memang tetap dilakukan, namun hal itu hanya untuk mememnuhi kebutuhan kesehatan, hotel, rumah makan dan catering nasi, dan dalam penjualannya pun bekerja sama dengan ritel dan tidak dijual secara bebas.

"Khusus untuk Provinsi Kalbar karena sudah mencukupi tentunya tidak akan menggunakan beras impor tersebut," ungkapnya.

Ia menambahkan, wilayah Provinsi Kalbar yang produksi padinya sudah positif jika ada beras impor, maka dikhawatirkan akan berdampak pada penurunan harga gabah di tingkat petani.

Terkait, masih dilakukannya impor beras, khususnya di ibu kota disebabkan distribusi beras dari sekitarnya masih belum optimal, sehingga ada kenaikan harga, sehingga untuk menekan harga itulah pemerintah memutuskan melakukannya impor beras dalam jumlah sedikit, yakni hanya sebanyak 500 ribu ton saja.

Saat ini kebutuhan beras nasional satu bulannya sekitar 2,6 juta ton. "Jadi impor beras sebanyak 500 ribu ton itu hanya untuk kebutuhan lima hari saja. Tapi secara prinsip Provinsi Kalbar bisa mencukupi kebutuhan dari produksi padinya sendiri," katanya.

KOMENTAR