Ketangguhan Ekonomi Indonesia di tengah Ketidakpastian Global,
JAKARTA, INAKORAN
Lembaga Pemeringkat Rating&Investment (R&I) menaikkan outlook Indonesia menjadi positif dengan peringkat kredit tetap pada posisi BBB+ (investment grade).
Keputusan ini merupakan cerminan dari ketangguhan ekonomi Indonesia di tengah ketidakpastian global, konsolidasi fiskal yang cepat, didukung oleh pertumbuhan pendapatan yang solid dan kebijakan yang terkalibrasi dengan baik, serta pertumbuhan ekonomi dan kondisi eksternal yang stabil.
Perubahan outlook menjadi positif didasarkan pada beberapa faktor kunci yang menunjukkan stabilitas ekonomi negara dan prospek pertumbuhan yang baik.
Terutama, Indonesia berhasil mencapai stabilitas harga, dengan tingkat inflasi yang berada dalam target bank sentral pada tahun 2023. Keberhasilan ini diperoleh berkat kerja sama pemerintah dan bank sentral untuk mengatasi volatilitas harga pangan. R&I percaya bahwa stabilitas harga akan terus terjaga di masa mendatang.
Selain itu, Pemerintah Indonesia telah membuat kemajuan signifikan dalam mengatasi tantangan fiskal. Pada tahun 2022, pendapatan pemerintah mengalami pertumbuhan yang signifikan, didorong oleh kenaikan harga komoditas dan efek positif dari reformasi pajak.
Pemerintah Indonesia telah berhasil mengendalikan defisit fiskal, yang saat ini berada di bawah 3% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Tercatat bahwa defisit fiskal pada tahun 2022 telah menurun signifikan menjadi 2,4%, dan defisit diperkirakan akan tetap pada tingkat rendah dan tetap mendukung stabilitas eksternal Indonesia secara berkelanjutan.
Penurunan defisit fiskal ini memberikan dampak positif dalam mengurangi beban utang pemerintah dan pembayaran bunga.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia menunjukkan pencapaian yang mengesankan, dengan pertumbuhan PDB yang kuat mencapai 5,3% pada tahun 2022. Faktor-faktor yang mendorong pertumbuhan ini antara lain peningkatan ekspor berkat harga sumber daya alam yang lebih tinggi, serta pemulihan konsumsi swasta dan investasi.
Meskipun diperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi akan melambat pada paruh kedua tahun 2023 karena pelemahan permintaan eksternal dan sikap hati-hati dari para investor menjelang pemilihan presiden berikutnya, R&I memproyeksikan bahwa pertumbuhan PDB riil Indonesia akan tetap stabil sekitar 5% mulai tahun 2024.
R&I menyatakan bahwa peringkat kredit dapat ditingkatkan jika paket kebijakan ekonomi yang telah disiapkan, termasuk reformasi di sektor cipta kerja dan sektor keuangan, berhasil meningkatkan nilai tambah dan daya saing industri dalam negeri. Selain itu, kelanjutan kebijakan tersebut di bawah pemerintahan baru dan kondisi perekonomian yang tetap stabil juga menjadi faktor penting dalam kemungkinan peningkatan peringkat kredit.
Pemerintah Indonesia tetap berkomitmen untuk menjaga stabilitas perekonomian di tengah tantangan ketidakpastian ekonomi global. Dalam menghadapi situasi yang tidak pasti, pemerintah akan terus melaksanakan kebijakan fiskal yang responsif, berhati-hati, dan berkelanjutan. Hal ini bertujuan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat dan menjaga kestabilan ekonomi negara.
TAG#KEMENKEU
185255919
KOMENTAR