KKIR Tambah Anggota, Bagaimana Peluang Cak Imin Jadi Cawapres Prabowo?

Timoteus Duang

Monday, 14-08-2023 | 10:40 am

MDN
Prabowo Subianto dan Muhaimin Iskandar

 

JAKARTA, INAKORAN.COM

Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang dibentuk Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mendapat dua anggota baru.

 

Pada Minggu (13/8/2023), Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) secara resmi bergabung dengan koalisi yang mengusung Prabowo Subianto itu.

Sebelum Golkar dan PAN bergabung, nama Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) kerap disebut-sebut sebagai tokoh yang akan mendampingi Prabowo Subianto sebagai calon wakil presiden.

Lantas, bagaimana peluang Cak Imin menduduki posisi itu setelah Golkar dan PAN bergabung? Apakah peluang dan posisinya masih kuat? Jika tidak lagi kuat, siapa tokoh yang paling potensial mendampingi Prabowo?

Baca juga: Faktor Cak Imin dan Dukungan Golkar serta PAN Terhadap Prabowo

Menurut Sekertaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani, peluang PKB untuk menentukan cawapres masih sangat besar, bahkan jauh lebih besar dari partai-partai lain di koalisi.

“Dalam perjuangan, yang awal (bergabung ke koalisi) lebih besar (peluang menentukan cawapres). Gerindra dan PKB mempunyai deklarasi yang kami sepakati, piagam itu tertulis dan ditandatangani oleh kedua belah pihak,” ujar Muzani di kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (13/8/2023).

KKIR sudah berusia setahun. Pada awal pembentukkannya, Gerindra dan PKB meneken kontrak politik untuk berjuang bersama di Pilpres 2024. Kedua ketua umum diberi mandat untuk menentukan pasangan capres-cawapres.

Dalam perjalanan waktu, disepakati Prabowo menjadi bakal capres dan Cak Imin menyatakan kesediaan menjadi cawapres. Namun, sampai saat ini, pasangan ini tak kunjung dideklarasikan. Padahal pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum tinggal menghitung hari.

Baca juga: Singgung Sikap NasDem, Demokrat: Bagaimana Kalau AHY Cawapres, Masalah?

Dengan bergabungnya Golkar dan PAN, nominasi bakal calon wakil presiden makin banyak. Ada nama ketua umum Golkar Airlangga Hartarto, ketua umum PAN Zulkifly Hasan dan juga Menteri BUMN Erick Thohir.

Baik Gerindra maupun PKB menyambut baik bergabungnya Golkar dan PAN. Walaupun demikian, Wakil Sekertaris Jenderal DPP PKB Syaiful Huda mengingatkan, partainya tetap berpatokan pada piagam yang sudah ditandatangani di awal pembentukan koalisi.

“PKB sebagai inisiator KKIR bersama Gerindra tetap berpatokan pada piagam KKIR yang ditandatangani tepat satu tahun lalu di Sentul, Bogor.”

 

KOMENTAR