Kolaborasi KemenKopUKM Indonesia-Korsel, Ciptakan Startup Inovatif

Sifi Masdi

Monday, 27-12-2021 | 20:54 pm

MDN
Menteri Teten Masduki dalam acara Temu Wicara Pemenang Kompetisi Wirausaha Inovatif 2021 [dok:kemenkop]

 

 

Jakarta, Inako

Kolaborasi antara Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) dan Kementerian UMKM dan Startup Republik Korea (Ministry of SMEs and Startups Republic of Korea), sukses menciptakan para startup yang tak hanya kreatif, tetapi juga berorientasi pada bisnis hijau (green economy), yang mendukung Sustainable Development Goals (SDGs).

“Kita tahu, Korea maju dalam hal teknologi, dan Indonesia tidak hanya merupakan pasar yang besar, namun bangsa kita memiliki sumber daya dan banyak anak muda potensial dengan ide kreatif yang luar biasa,” ucap Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki saat memberikan arahan dalam acara Temu Wicara Pemenang Kompetisi Wirausaha Inovatif 2021 di Gedung KemenKopUKM, Jakarta, (27/12).

 

BACA JUGA:  Indonesia Terkonfirmasi Tambah 27 Kasus Baru Covid-19 Omicron

Hadir dalam kesempatan tersebut, Deputi Bidang Kewirausahaan KemenKopUKM Siti Azizah, Sekretaris KemenKopUKM Arif Rahman Hakim, Para Pemenang dan Top 10 Korea-ASEAN Business Model Competition 2021 dan Para Pemenang Ecothon Indonesia 2021.

Menurut  Teten, Korsel termasuk negara yang menjadi bagian dari rantai pasok industri global. Pihaknya percaya, dengan kolaborasi ini, Indonesia mampu menyiapkan masa depan UMKM yang punya daya saing.

 

"Dalam kerja sama ini yang ingin kita targetkan persentase kewirausahaan untuk naik," imbuh Teten.

Selanjutnya,  Teten juga memberikan apresiasi kepada pihak-pihak yang terlibat aktif baik perwakilan pemerintah Korea maupun Indonesia. Dalam hal ini para stakeholder baik dari lembaga incubator, dunia usaha dan industri, dan akademisi.

BACA JUGA:   Festival UMKM Jadi Ajang Promosi Produk UMKM Binaan

“Era industri 4.0 adalah era kolaborasi, pemerintah tidak lagi bekerja sendiri. Kolaborasi menjadi kunci untuk bangkit dan pulih,” kata MenKopUKM.

 

Menteri Teten menegaskan, kerja sama Indonesia-Korea ini, juga mendorong para pelaku usaha untuk meningkatan kesadaran akan bisnis hijau (green economy) yang mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) dengan prinsip usaha yang menerapkan dimensi people, profit dan planet.

Dalam kaitannya dengan UMKM Naik Kelas, Kementerian Koperasi dan UKM  mendorong startup untuk mendukung UMKM Naik Kelas. Keberadaan startup diharapkan dapat menjadi katalis dan akselerator majunya UMKM Indonesia. “Startup juga diharapkan dapat menjadi enabler dan aggregator bagi pelaku usaha mikro, sehingga mampu menjadi jembatan bagi usaha mikro untuk dapat naik kelas,” tegas Teten.
Deputi Bidang Kewirausahaan KemenKopUKM Siti Azizah menambahkan, KemenKopUKM memberikan apresiasi wirausaha muda,  berbasis inovasi, berkelanjutan yang merupakan hasil dua kompetisi bertaraf internasional hasil kerja sama KemenKopUKM Kementerian UMKM dan Startup Republik Korea.

BACA JUGA: Capello Mengaku Tidak Terkesan Dengan Keputusan Allegri Kembali ke Juventus

Kompetisi pertama adalah Ecothon Indonesia, dengan tema Sustainable Consumption and Production (SCP), yang merupakan kompetisi bisnis model dengan level wirausaha. Yaitu calon wirausaha (masih berbentuk ide bisnis/ prototype) hingga wirausaha pemula (sudah diterima pasar dan butuh diakselerasi lebih lanjut).

Kompetisi kedua adalah Korea-ASEAN Business Model Competition (BMC), dengan tema Digital Economy for SDGs, yang merupakan kompetisi bagi wirausaha pemula dan mapan yang telah siap produk/jasa nya, diterima pasar dan usahanya telah berbadan hukum/ terdaftar, namun butuh akselerasi lebih lanjut untuk menjadi usaha kecil dan menengah (omzet di atas Rp 2-50 miliar).

 




 

KOMENTAR