Lebih dari Separuh Desa di Kupang Masih Tertinggal

Inakoran

Wednesday, 07-02-2018 | 01:36 am

MDN
Ilustrasi Kampung di salah satu desa tertinggal di

ong>Kupang, Inako – 

Lebih dari separuh desa di Kabpaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) masih termasuk kategori tertinggal.

Saat ini, total desa di kabupaten itu 160, dan 90 desa di anataranya masih dalam kondisi tertinggal sehingga menjadi desa prioritas untuk mendapat alokasi dana desa dalam tahun ini.

"Dana desa tahun 2018 akan dialokasikan ke desa-desa tersebut," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Kupang, Johanis Masneno, di Oelamasi, ibukota Kabupaten Kupang, Senin (5/2/2018).

Oelamasi berada sekitar 38 kilometer timur Kota Kupang, ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Menurut Joanis, predikat tertinggal dan sangat tertinggal didasari beberapa ondikator yakni luas wilayah desa, kondisi kemiskinan serta letak geografis desa yang sangat terpencil.

"Sekitar 70 persen desa di Kabupaten Kupang masuk dalam variabel itu sehingga mendapat porsi dana desa yang jauh lebih besar dari desa-desa yang sudah berkembang dan mandiri," tegasnya.

Joanis mengatakan, pemanfaatan dana desa dalam kaitan membangun infrastruktur desa seperti tersediannya akses jalan desa sudah nampak, dan hal itu sudah berdampak pada tumbuhunya usaha ekonomi warga.

"Namun salah satu kendala dihadapi warga desa ketika memasarkan hasil pertanian ke Kota, karena infrastruktur jalan dari desa ke kota belum memadai menyebabkan biaya transportasi sangat mahal sehingga memberatkan ekonomi warga desa," kata Masneno.

Kondisi jalan, kata Masneno, menjadi salah satu penyebab masih tingginya penduduk miskin di desa-desa yang terkategori sebagai tertinggal dan sangat tertinggal di kabupaten yang berbatasan dengan wilayah negara Timor Leste ini.

"Apabila infrastruktur jalan telah memadai tentu biaya yang dikeluarkan warga untuk biaya transportasi lebih murah sehingga sebagian dana untuk transportasi dapat digunakan untuk kebutuhan rumah tangga," ujarnya.

 

KOMENTAR