Liga Primer Pertimbangkan Perubahan Aturan Terkait Selebrasi Pemain

Binsar

Friday, 07-02-2025 | 05:26 am

MDN

 

Jakarta, Inakoran

Perayaan atau selebrasi yang berlebihan para pemain telah menjadi topik hangat akhir-akhir ini, dengan merujuk pada pemain muda Myles Lewsi-Skelly, yang menirukan perayaan khas Erling Haaland saat Arsenal menang 5-1 atas Manchester City akhir pekan lalu.

Pemain berusia 18 tahun itu tidak menerima hukuman apa pun, tetapi hal yang sama tidak berlaku bagi pemain Everton Iliman Ndiaye saat melawan Brighton, yang menerima kartu kuning setelah ia mencetak gol kemenangan dan mengepakkan tangannya seperti burung camar.

Kepala sepak bola Liga Primer, Tony Scholes, berkata: “Ada keseimbangan. Saya pikir kita semua suka melihat perayaan. Beberapa perayaan sangat lucu, menghibur, tetapi ada batasannya. Jika hal itu berubah menjadi ejekan atau kritik, maka kita harus mengatasinya,” tegas dia, mengutip Marca.

 

 

Jika Liga Premier memperkenalkan peraturan selebrasi, mereka akan mengikuti jejak NBA dan NFL. Wasit NFL telah melarang perayaan yang berkepanjangan, tindakan kekerasan atau ofensif seperti meniru suara tembakan, gerakan yang menjurus ke arah seksual, dan mengejek lawan.

Hal ini dapat berakibat hukuman di lapangan atau denda yang besar. Mirip dengan NBA di mana pemain dapat menerima apa yang disebut pelanggaran teknis yang terjadi setelah perilaku tidak sportif.

Menerima dua gol dalam satu permainan akan mengakibatkan pemain tersebut dikeluarkan dari pertandingan secara permanen. 

Phil Foden dan Joshua Zirkzee yang mempunyai perayaan senjata api khas mereka sendiri akan paling mungkin menerima hukuman atas perayaannya jika PGMOL memberlakukan tindakan keras terhadap perayaan tertentu.

Jamie Vardy juga dikenal suka mengejek penggemar lawan seperti yang dilakukannya saat melawan Tottenham bulan lalu setelah menunjuk lambang Liga Primer sebagai bentuk ejekan terhadap minimnya trofi yang diraih Spurs.

Dia juga meniru Elang setelah mencetak gol melawan Crystal Palace pada tahun 2019 dan tidak menerima kartu.

 

 

Biasanya perayaan tidak menyebabkan pemain bentrok di lapangan tetapi itu tidak terjadi pada Neal Maupay musim lalu.

Orang Prancis itu mengejek perayaan lemparan anak panah James Maddison yang berujung pada pertukaran sikap pasif agresif dengan keduanya saling berpelukan dan menepuk dada. 

Belakangan, bintang internasional Inggris itu mengunggah foto Maupay saat melakukan selebrasi di Instagram miliknya, dengan keterangan: “Cerita pendek... COYS”.

Maupay berkomentar di bawah unggahan Maddison: “Ahaha sewa gratis,” dengan emoji ciuman.

 

KOMENTAR