Mana yang Lebih Berdampak Terhadap Ekonomi, Virus Corona atau SARS?
Jakarta, Inako
Dunia kembali dihebohkan dengan mewabahnya virus Corona ada China ke berbagai belahan dunia. Namun yang menarik adalah orang mulai membandingkan dampak penyebaran virus Corona terhadap ekonomi dan virus Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) yang mengemparkan dunia pada tahun 2020. Perbandiingan memang dilakukan karena virus Corono dan SARS sama-sama berasal dari China dan menyerang pernafasan.
Simak video InaTv dan jangan lupa klik "subscribe and like" menuju Indonesia maju.
Danske Bank berusaha membuat riset atas efek yang akan ditimbulkan oleh virus Corona terhadap ekonomi China dan dunia dengan mengambil perbandingan dari efek SARS terhadap ekonomi di 2003.
Seperti dikutip dari hasil riset bank asal Denmark itu, Senin (27/1/2020), pada saat SARS mewabah yang paling parah terkena imbas adalah sektor ritel, tapi pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan tidak terlalu terpengaruh karena penyebaran wabah hanya berlangsung empat bulan dan setelah itu bisa ditanggulangi.
"Namun imbas ke ekonomi sekarang ini diperkirakan bisa lebih besar," ujar riset tersebut.
Sektor jasa diramal akan terdampak cukup parah. Porsi sektor ini sekarang 54% dari total pertumbuhan ekonomi China, dibandingkan dengan 42% dari pertumbuhan ekonomi di 2003.
"Masyarakat akan diam di rumah dan tidak pergi ke bioskop, restoran, konser musik, dan mengurangi bepergian ke kota lain. Warga kelas menengah China yang biasa melakukan semua itu sekarang jumlahnya jauh lebih banyak," ujarnya.
Selain itu, virus Corona justru menyebar saat ekonomi China sedang rapuh akibat perang dagang dengan Amerika Serikat (AS). Virus ini semakin menyulut ketidakpastian di mata investor dunia. Ini agak berbeda dengan SARS yang muncul pada 2003 lalu.
TAG#Ekonomi, #Virus Corona, #SARS, #China
188642104
KOMENTAR