Mayoritas Saham Big Caps Berada di Zona Hijau
Jakarta, Inakoran
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan, Selasa (29/10/2024) menguat di level 7.636,94. Penguatan ini turut didukung oleh kenaikan pada sejumlah saham berkapitalisasi besar (big caps), di antaranya adalah saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), dan PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN).
IHSG dibuka pada level 7.634,63, naik tipis sebesar 0,03% atau 2,31 poin, dan mencapai posisi tertinggi di 7.641,49. Data Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa sebanyak 212 saham mengalami penguatan, 168 saham mengalami penurunan, dan 201 saham lainnya stagnan. Pergerakan ini menunjukkan keseimbangan pasar, dengan tren penguatan yang lebih dominan di sektor saham big caps.
Kinerja saham-saham dengan kapitalisasi besar menjadi sorotan dalam perdagangan hari ini, dengan sejumlah saham mencatatkan kenaikan signifikan: PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN): Saham ini mengalami kenaikan sebesar 2,21%, membawa harga sahamnya ke level Rp6.950. Penguatan ini mencerminkan optimisme investor terhadap prospek bisnis energi terbarukan di Indonesia.
BACA JUGA:
Peluncuran Tiga Buku Karya Keluarga Salim di Hari Sumpah Pemuda
Rekomendasi Saham Pilihan di Awal Pekan: 28 Oktober 2024
Iran Anggap Serangan Israel Receh, Harga Minyak Langsung Anjlok 4%
Panduan Pemakaian Aplikasi Berbasis AI dalam Pengelolaan Keuangan Pribadi
PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN): Saham AMMN turut menguat sebesar 1,9%, mencapai Rp9.400 per saham. Lonjakan harga ini didukung oleh ekspektasi investor terhadap stabilitas sektor pertambangan yang menjadi sektor utama perusahaan.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI): Di sektor perbankan, BMRI berhasil naik 0,37% menuju level Rp6.850. Penguatan ini selaras dengan stabilnya kinerja perbankan yang mendapat sentimen positif dari sektor ekonomi makro.
Di sisi kapitalisasi pasar, total market cap pada perdagangan hari ini mencapai Rp12.814,37 triliun. Dominasi saham-saham yang menguat turut memberikan kontribusi pada kapitalisasi ini, meskipun terdapat beberapa saham besar yang justru mengalami penurunan.
Saham yang mengalami pelemahan termasuk PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) dan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA). Saham BYAN mengalami penurunan sebesar 1,02%, menurun ke level Rp17.000 per saham. Koreksi ini dipengaruhi oleh sentimen negatif di sektor komoditas energi yang menjadi basis bisnis perusahaan.
Sedangkan saham BBCA terkoreksi tipis sebesar 0,24% ke level Rp10.575. Penurunan kecil ini dapat diartikan sebagai fluktuasi normal di tengah pergerakan positif sektor perbankan.
Secara keseluruhan, penguatan IHSG dan kinerja positif pada mayoritas saham big caps menunjukkan bahwa investor masih optimis terhadap prospek pasar saham di tengah berbagai tantangan global dan domestik. Kenaikan saham big caps yang beragam ini menjadi indikator stabilitas ekonomi dan daya tarik investasi di Indonesia.
Dengan optimisme yang tinggi dari investor terhadap sektor energi terbarukan, pertambangan, dan perbankan, tren positif ini diharapkan berlanjut hingga beberapa waktu ke depan, memberikan sentimen positif bagi pelaku pasar di Indonesia.
Dislaimer:
Perlu diingat bahwa investasi di pasar saham selalu melibatkan risiko. Oleh karena itu, selalu lakukan penelitian Anda sendiri dan konsultasikan dengan penasihat keuangan profesional sebelum membuat keputusan investasi.
KOMENTAR