Menko PMK Ajak Universitas Muhammadiyah Malang Bersinergi Atasi Kemiskinan Spiritual dan Material

Timoteus Duang

Monday, 11-04-2022 | 21:09 pm

MDN
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy

 

Malang, Inakoran

Dewasa ini banyak orang kaya mengalami kemiskinan spiritual di mana penanganannya jauh lebih rumit ketimbang menangani kemiskinan material. Hal ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy dalam tadarus Ramadhan di kampus putih Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Sabtu (9/4/2022).

 

“Mereka yang mengalami kemiskinan spiritual itu merasa baik-baik saja. Padahal orang lain melihat dirinya sudah melampaui batas dan tidak wajar. Perilaku sombong, kikir, serakah, maksiat kerap kali ditunjukkan. Bahkan mereka sebenarnya sudah sadar, namun malah berbangga diri dengan sikap buruk yang dilakukan.”

Sama seperti kemiskinan material yang tampak dalam kehidupan sehari-hari, kemiskinan spiritual juga memiliki dampak dalam kehidupan sosial. Orang-orang yang miskin secara spiritual gampang dikenali dalam kehidupan bermasyarakat.

Muhadjir mendorong Muhammadiyah khususnya UMM untuk mengatasi kedua jenis kemiskinan itu. Fakultas Agama Islam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan bisa perlahan mengikis kemiskinan spiritual. Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial Politik dapat memberi solusi akan masalah kemiskinan harta atau material.

 

Baca juga: Ade Armando Dikeroyok, Denny Siregar Menduga Pelaku Bukan Mahasiswa

 

Muhammadiyah telah lama berjuang mengatasi kemiskinan, baik melalui pemberdayaan maupun melalui penyadaran spiritualitas. Keberpihakan terhadap orang miskin, anak yatim, dan kaum pinggiran juga dirasa sesuai dengan teologi Al-Maun Muhammadiyah.

“Semoga di bulan Ramadhan ini kita dapat dijauhkan dari sifat-sifat iri, dengki, culas dan perilaku buruk lainnya. Bulan suci ini juga dapat dijadikan sebagai momen koreksi untuk memperbaiki diri di kemudian hari,” pungkasnya.

 

KOMENTAR