Menteri Koordinator Airlangga Hartarto Dapat Pujian dari lembaga Think Tank CSIS  

Hila Bame

Monday, 31-10-2022 | 14:00 pm

MDN
Menko Ekonomi, Airlangga Hartarto

 

JAKARTA, INAKORAN

Kiprahnya Menko Airlangga dalam menstabilkan perekonomian Indonesia menghadapi pandemi Covid-19 dan krisis multidimensi global, telah teruji. 

Sejumlah langkah strategis diambil pemerintah Indonesia dan dijalankan Airlangga, membawa Indonesia tetap terjaga pertumbuhan ekonominya di masa pandemi. 

“Saya percaya bahwa pada masa-masa perlambatan ekonomi adalah kesempatan bagi negara-negara seperti Indonesia untuk melakukan reformasi struktural.

Reformasi yang mungkin bisa membutuhkan waktu 70 tahun untuk menyelesaikannya, namun Indonesia bisa melakukannya selama pandemi Covid-19 sehingga ketika pandemi hampir berakhir, kami mulai melakukan restrukturisasi dan reformasi ekonomi,” Kata  Menko Airlangga.


BACA:  

Ekonomi Indonesia Positif Namun Tetap Waspada IMF Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Dunia 2023 Semakin Melemah

 


Airlangga, kata Pakar Perdagangan Ekonomi Dunia dan Politik Internasional UGM Riza Noer Arfani, dalam kunjungan tersebut membawa dua pesan.

 

“Pertama, untuk masyarakat internasional, terutama untuk mengundang calon-calon investor ke dalam negeri. Kedua, arahnya domestik, untuk meyakinkan para pelaku ekonomi, bahwa ekonomi kita cukup resilience di tahun depan,” kata Riza saat berbincang hari ini (26/10). 

Dalam paparannya, Menko Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar ini, menyebutkan salah satu lesson learned yang diperoleh Indonesia di masa pandemi yakni, dalam situasi ekonomi yang sulit, pendekatan kebijakan harus fleksibel dengan semua instrumen kebijakan yang harus siap dan memiliki kapasitas maksimal.

 

Diantaranya dalam kapasitasnya sebagai Ketua KPC-PEN, ada sejumlah program sukses seperti layanan digital kesehatan, Kartu Pra Kerja dan beragam bentuk bantuan untuk masyarakat. 

 

Bantuan untuk masyarakat masih terus dibutuhkan, terlebih tahun depan disebut-sebut sebagai ‘Masa yang gelap’.

“ Saya saran, pertahankan daya beli pada level yang ada itu artinya belanja pemerintah harus terus menerus jadi ‘pematang’, subsidi harus tepat sasaran, yang nantinya bisa mempertahankan kondisi pasar domestik jadi penopang pertumbuhan,” ungkap Riza.

Pemerintah bisa memberikan bantuan langsung maupun yang sifatnya produktif bagi mereka yang berpotensi terdampak resesi. 

 

“Menyasar sektor yang menopang pertumbuhan, sektoralnya harus dilihat kontribusinya.  
 Jangan sampai insentif salah sasaran.

 

Secara umum yang diperhatikan, insentif diberikan ke menengah bawah.” imbuh Riza. Sektor UMKM, jasa, perdagangan, dimana pusaran ekonomi domestik berputar, dibantu  agar daya beli masyarakat terjaga. Selain itu pemerintah juga bisa mengidentifikasi sektor riil yang memiliki peluang ekspor. (end)

 

 

 

TAG#CSIS, #AH, #AIRLANGGA

161670396

KOMENTAR