Menteri Nasir: Radikalisme di Perguruan Tinggi Berkurang
Tasikmalaya, Inako –
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir mengklaim, radikalisme di sejumlah perguruan tinggi, kini mulai berkurang.
Menurut Nasir, kondisi ini terjadi sebagai buah dari program Pendidikan Bela Negara (PBN) dan program Wawasan Kebangsaan, yang dalam tahun terakhir gencar dilakukan pemerintah.
Hal itu disampaikan Menteri Nasir saat berada di Universitas Siliwangi Tasikmalaya, Senin (8/1/2018).
Pada kesempatan itu, Nasir mengingatkan kepada para dosen dan mahasiswa agar mencegah kegiatan atau apapun yang sifatnya bertentangan dengan ideologi negara Pancasila.
"Harus kembali, kembali ke khitah kita, kalau nggak, kita berikan sanksi," kata Nasir bersemangat.
Di hadapan para dosen dan mahasiswa, Nasir mengaku, Kemenristekdikti telah bekerja sama dengan Lembaga Sandi Negara untuk memantau keberadaan paham-paham radikal di kampus-kampus.
Menurut Nasir, selama tahun 2017, Pendidikan Bela Negara (PBN) dan Wawasan Kebangsaan, lanjut Nasir, sudah dilaksanakan hampir di semua Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia.
"Di swasta belum semua. Tapi secara relatif ada peningkatan. Kalau di perguruan tinggi negeri sudah hampir semua. Kami akan wajibkan, bekerja sama dengan Kementerian Pertahanan, TNI, Polri karena jumlahnya di seluruh Indonesia tujuh juta," kata Nasir.
TAG#Mohammad Nasir, #Radikalisme, #Menristek Dikti
178389854
KOMENTAR