Merayakan Optimisme Kebesaran Bangsa Menuju Indonesia Emas

Hila Bame

Saturday, 23-02-2019 | 12:44 pm

MDN
Azahari Direktur Sarana PT KAI, Prof Mahfud, Abdullah A. Anas Bupati Banyuwangi, Rm Beny Susetyo (foto; ki-ka; inakoran/inakoTV)

Jalaluddin Rumi mengatakan: 
Kebenaran adalah selembar cermin di tangan Tuhan; jatuh
dan pecah berkeping-keping. Setiap orang memungut kepingan itu,
memperhatikannya, lalu berpikir telah memiliki kebenaran secara utuh.

Banyuwangi Inako

"Menjadi tugas kita bersama memperkuat nilai-nilai  kebangsaan demi keutuhan negara republik Indonesia" ujar Profesor Mahfud MD, pada pijakan terakhir Jelajah Kebangsaan di stasiun Banyuwangi Jawa Timur (22/2/2019)

"Saya  mengajak para tokoh masyarakat, lanjut Profesor Mahfud dan tokoh politik di daerah, tokoh agama dan seluruh masyarakat di seluruh Indonesia dari Sabang sampai Merauke betapa pentingnya merawat persatuan dan kebhinekaan Indonesia dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia". 

Gerakan Suluh Kebangsaan yang diketuai Prof Mahfud MD merupakan bentuk kepedulian untuk menjaga keutuhan NKRI. Berawal dari gagasan guru bangsa Prof Mahfud MD, serta Alissa Wahid, Beny Susetyo dan Budi Kuncoro yang prihatin dengan maraknya potensi perpecahan dari komponen bangsa. 


Rayakan Optimisme Kebesaran Indonesia bisa di pantai So Long Banyuwangi Jatim, Jumat (22/2/2019 foto inakoran.com/inakotv)
 

Maraknya politik identitas, entitas pribadi dipaksakan sebagai entitas publik, paradigma keakuan dijadikan entitas publik lalu dikemas dalam hoax yang konsisten dan berkelanjutan hingga saat ini, adalah dasar pemikiran lahirnya Gerakan Suluh Kebangsaan yang berawal di Kraton Ngayokyakarta pada 9 Januari 2019  silam dan sepakat menjadikan Yogyakarta sebagai Titik Nol Gerakan. 

Sarasehan selanjutnya dilaksanakan di Jakarta, Surabaya pada 16 Januari 2019, Makasar 24 Januari dan Medan pada 13 Februari 2019 lalu dilanjutkan dengan Jelajah Kebangsaan melalui stasiun Kereta Api dengan garis start di stasiun Merak Banten 18 Februari  dan berakhir di stasiun Kereta Api Banyuwangi Jawa Timur tanggal 22 Februari 2019.

Dengan menggunakan kereta khusus, rombongan Jelajah Kebangsaan telah singgah di setiap sejumlah stasiun yakni Stasiun Gambir, Stasiun Cirebon, Stasiun Purwokerto, Stasiun Yogyakarta, Stasiun Solo Balapan, Stasiun Jombang, Stasiun Surabaya Gubeng dan berakhir di Stasiun Banyuwangi, dari 18 - 22 Februari 2019.

Ketua Gerakan Suluh Kebangsaan Prof Mahfud MD mengatakan, kegiatan Jelajah Kebangsaan bertujuan mengajak masyarakat yang dijumpai di setiap stasiun untuk merawat tenunan kebhinekaan yang terancam rusak oleh sekelompok anak bangsa yang tidak nyaman dengan kemajemukan bangsa ini.

Sementara itu, Direktur Utama KAI Edi Sukmoro mengatakan, pihaknya mendukung penuh gerakan Jelajah Kebangsaan yang digagas para tokoh nasional yang hadir dalam kereta api khusus yang akan menempuh jarak 1.341 km dari stasiun paling barat di Pulau Jawa hingga stasiun yang berada di paling timur Pulau Jawa selama lima hari perjalanan.

KOMENTAR