Minyak naik karena Kesepakatan Utang AS

Hila Bame

Tuesday, 30-05-2023 | 10:08 am

MDN
Ilustrasi

 

JAKARTA, INAKORAN

Harga minyak naik pada hari Selasa karena ekspektasi kesepakatan plafon utang di AS, pengguna minyak terbesar dunia, akan memacu lebih banyak permintaan tetapi kekhawatiran kenaikan suku bunga lebih lanjut dan bahwa OPEC+ akan membiarkan kuota produksi tidak berubah.

Minyak mentah Brent berjangka naik 35 sen, atau 0,5 persen, menjadi $77,42 per barel pada 0145 GMT setelah naik 12 sen pada hari Senin.

Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 53 sen menjadi $73,20 per barel, naik 0,7 persen dari penutupan Jumat. Tidak ada penyelesaian pada hari Senin karena hari libur umum AS.

Sementara kesepakatan plafon utang telah mendorong pembelian aset berisiko seperti komoditas, produsen minyak utama akan bertemu pada 4 Juni dan tidak jelas apakah mereka akan meningkatkan pengurangan produksi mereka di tengah penurunan harga secara keseluruhan sejak pertengahan April. Selain itu, ekspektasi suku bunga AS akan meningkat lebih lanjut, berpotensi menghambat pertumbuhan ekonomi dan permintaan minyak.

"Investor telah mengalihkan perhatian mereka ke hasil pertemuan OPEC+ akhir pekan ini karena ada pesan beragam dari produsen minyak utama," kata Toshitaka Tazawa, seorang analis di Fujitomi Securities Co Ltd.

"Kesepakatan plafon utang AS meningkatkan selera risiko, tetapi investor enggan meningkatkan pembelian di tengah kekhawatiran atas inflasi dan potensi kenaikan suku bunga lebih lanjut," katanya.

Presiden AS Joe Biden dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kevin McCarthy selama akhir pekan membuat kesepakatan untuk menangguhkan plafon utang $31,4 triliun dan membatasi pengeluaran pemerintah untuk dua tahun ke depan.

 

Sumber: Reuters

 

KOMENTAR