Muhaimin Iskandar Kecewa dengan Arab Saudi Terkait Hukuman Mati Atas Zaini

Inakoran

Wednesday, 21-03-2018 | 05:30 am

MDN
Ketum PKB Muhaimin Iskandar [ist]

ong>Jakarta, Inako

Hukuman mati yang dijatuhkan Pemerintah Arab Saudi atas tenaga kerja Indonesia (TKI) Muhammad Zaini Misrin pada Minggu (18/3/2018) memancing protes keras dari seluruh warga di tanah air. Pasalnya, eksekusi mati tersebut dilakukan tanpa pemberitahuan kepada Pemerintah Indonesia.

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar secara terus terang mengungkapkan rasa kekecewaannya atas tindakan Pemerintah Arab Saudi tersebut. Pria, yang biasa disapa Cak Imin, mengkritik sikap Raja Salman yang tidak mengindahkan upaya-upaya Indonesia untuk membebaskan Zaini sejak 2008.

[caption id="attachment_23543" align="alignright" width="515"] Ilustrasi hukuman pancung [ist][/caption]“Dua presiden, lho, yang meminta. Raja Salman juga pernah ke sini, disambut kurang megah apa oleh Pak Jokowi, tetapi tak mengubah apa-apa. Rasa persahabatan dan hormat yang kita tunjukkan malah diabaikan,” ujar Cak Imin di kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Senin (19/3/2018).

Menurut Cak Imin, saat dirinya menjadi Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi pada 2011, ia mengeluarkan satu kebijakan, yaitu penerapan moratorium (penghentian sementara) pengiriman TKI ke Arab Saudi sebagai penyebab apatisnya Pemerintah Arab Saudi terhadap upaya diplomasi Indonesia.

“Paham, kan, mengapa saya memoratorium penempatan TKI ke Saudi sejak 2011? Paham, kan, sekarang? Memang ada perbedaan kultur, politik, dan sistem hukum yang terlalu jomplang antara kita dan mereka. Belum lagi TKI kita yang ke sana mayoritas low skill sehingga rentan dan rapuh dalam situasi negara yang peradabannya, ya, seperti itulah,” kata Cak Imin.

Ia mengatakan, kasus Zaini terjadi sejak 2004. Upaya pendampingan dan advokasi sudah dilakukan seiring dengan pergantian pemerintah. Akan tetapi, permohonan pengampunan terhadap Zaini ditolak Mahkamah Banding dan Kasasi oleh Raja Salman.

Cak Imin mengaku sudah menyampaikan belasungkawa untuk keluarga Zaini Misrin di Bangkalan, Madura, Jawa Timur. Dia berharap keluarga Misrin tabah. Ia juga menginstruksikan pengurus PKB di Madura membantu keluarga Zaini Misrin.

 

 

 

KOMENTAR