MUI Singkawang: Jangan Gunakan Isu SARA Dalam Pilkada 2018

Inakoran

Saturday, 17-02-2018 | 23:18 pm

MDN
Ketum MUI Kota Singkawang Muhammad Muchlis Hanafi.

Singkawang, Inako –

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Singkawang, Kalimantan Barat meminta warga daerah itu untuk menggunakan isu-isu cerdas selama kampanye pilkada 2018 dan membuang isu-isu yang didasari suku, agama, ras, dan antargolongan, sehingga keamanan, persatuan dan kesatuan baik di tingkat nasional maupun di Singkawang khususnya bisa tetap terjaga.

"Gunakan isu-isu yang cerdas, jangan membawa isu SARA karena itu sangat membahayakan keamanan dan kehidupan di Indonesia umumnya dan Singkawang khususnya," kata Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Singkawang, Muchlis, di Singkawang, Jumat (16/2/2018).

Dia menegaskan, jika MUI Singkawang akan bersikap netral dalam pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur 2018.

"Kita di MUI akan bersikap netral dan kita akan memberikan pelajaran politik yang cerdas khususnya kepada masyarakat Singkawang," ujarnya.

Dia pun meyakini, jika masyarakat Singkawang sudah semakin cerdas dalam menentukan pilihannya.

"Masyarakat saat ini sudah semakin cerdas dalam menentukan pilihannya, jadi mereka sudah tahu siapa kira-kira pemimpin yang terbaik untuk memimpin Kalbar lima tahun kedepan," ungkapnya.

Sebelumnya, Kapolres Singkawang, AKBP Yuri Nurhidayat meminta masyarakat Singkawang bisa memilih calon pemimpin bukan karena uang, suku, agama dan lainnya.

"Tapi pilihlah calon pemimpin yang betul-betul bisa mengayomi dan melindungi semua agama, suku dan ras yang ada di Kalbar," pintanya.

Terkait dengan isu SARA, pesannya, jangan sampai dibawa-bawa ke dalam Pilkada. "Kami akan menindak tegas bagi siapa pun yang coba-coba memainkan isu SARA di Kota Singkawang," ujarnya.

KOMENTAR