NATO Akan Meluncurkan 4 Proyek Pertahanan Baru Dengan Mitranya di Indo-Pasifik
Jakarta, Inakoran
NATO dan empat mitranya di Indo-Pasifik – Australia, Jepang, Selandia Baru, dan Korea Selatan – akan meluncurkan empat proyek pertahanan baru bersama, yang berkaitan dengan Ukraina, kecerdasan buatan, disinformasi, dan keamanan siber.
Berbicara di sebuah acara di Washington, Selasa, sebelum dimulainya KTT NATO untuk memperingati 75 tahun aliansi transatlantik tersebut, Penasihat Keamanan Nasional A.S. Jake Sullivan menggarisbawahi bahwa hubungan antara Amerika Serikat, Eropa, dan kawasan Indo-Pasifik tidak pernah lebih penting atau lebih terintegrasi daripada saat ini.
"Apa yang terjadi di Eropa berdampak pada Indo-Pasifik. Apa yang terjadi di Indo-Pasifik berdampak pada Eropa. Kita melihatnya setiap hari," katanya, mengutip tantangan keamanan seperti Korea Utara yang menyediakan rudal balistik untuk digunakan Rusia melawan Ukraina, melansri Kyodonews.
Tanpa memerinci keempat inisiatif tersebut, ia mengatakan masing-masing inisiatif akan berbeda dan memiliki tujuan utama yang sama, yakni memanfaatkan kekuatan unik negara-negara demokrasi yang berkemampuan tinggi untuk mengatasi tantangan global bersama.
Agenda utama pertemuan puncak tiga hari ini mencakup dukungan tambahan untuk Ukraina dan kerja sama yang lebih luas dengan mitra-mitra Indo-Pasifik di tengah kebangkitan militer Tiongkok.
Sementara itu, Presiden AS Joe Biden, yang menjadi tuan rumah acara tersebut, bisa dibilang menarik lebih banyak perhatian karena meningkatnya keraguan di dalam dan luar negeri mengenai kebugaran fisik dan mentalnya untuk mencalonkan diri untuk masa jabatan kedua dalam pemilu November.
Menyusul penampilan buruk Biden dalam debat televisi melawan pendahulunya Donald Trump pada 27 Juni, media dunia dan pejabat dari berbagai negara hampir pasti akan memperhatikan dengan cermat setiap perkataan dan perbuatan petahana berusia 81 tahun itu.
“Saat ini, NATO lebih kuat dari yang pernah terjadi dalam sejarahnya,” kata Biden dalam sambutannya saat memulai pertemuan puncak di auditorium Washington, tempat penandatanganan perjanjian pembentukan sistem pertahanan kolektif Barat, yang awalnya beranggotakan 12 negara.
“Berulang kali pada saat-saat kritis, kita memilih persatuan dibandingkan perpecahan, kemajuan dibandingkan kemunduran, kebebasan dibandingkan tirani, harapan dibandingkan rasa takut,” sambung Biden.
Ia tampil sebagai sosok yang jauh lebih kuat, meskipun dengan teleprompter, dibandingkan dengan debat di mana dia tersendat dalam penyampaiannya.
Dengan empat bulan tersisa dalam kampanye pemilihannya kembali, para pejabat pemerintahan Biden berpendapat bahwa kepemimpinannya dalam memperkuat multilateralisme, seperti dengan membantu memperluas NATO menjadi 32 anggota sejak invasi Rusia ke Ukraina, patut mendapat pengakuan.
Namun, harapan tersebut bisa pupus dengan meningkatnya seruan agar Biden mundur dari pencalonan presiden, bahkan dari beberapa anggota partainya sendiri, dengan semua perhatian tertuju pada penampilannya dalam konferensi pers tunggal yang akan ia selenggarakan pada Kamis sore. keluar dari puncak.
Mengenai Ukraina, yang sedang mencari keanggotaan NATO, para pemimpin siap mengumumkan serangkaian tindakan baru yang bertujuan untuk menopang dukungan jangka pendek dan jangka panjang bagi negara yang dilanda perang tersebut, menurut para pejabat NATO.
Langkah-langkah tersebut termasuk membentuk komando baru di Wiesbaden, Jerman, untuk mengoordinasikan pelatihan pasukan Ukraina serta menempatkan warga sipil sebagai perwakilan senior NATO di Kyiv untuk membantu memfasilitasi komunikasi antara aliansi tersebut dan pihak berwenang Ukraina.
Komando tersebut, yang juga dirancang untuk membantu mengoordinasikan pengiriman peralatan militer ke Ukraina, akan dipimpin oleh seorang jenderal bintang tiga dan kemungkinan besar akan diawaki oleh sekitar 700 personel, kata para pejabat.
NATO juga akan menjanjikan setidaknya 40 miliar euro ($43 miliar) untuk mendukung Ukraina tahun depan dan mengumumkan rencana untuk meningkatkan pertahanan udara negara tersebut terhadap Rusia melalui penyediaan lebih banyak pesawat tempur F-16, menurut para pejabat.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida termasuk di antara para pemimpin anggota non-NATO yang berkumpul di ibu kota AS.
Sebelum pidato Biden, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg memperingatkan bahwa kemenangan Rusia dalam perang tidak hanya akan menambah keberanian Presiden Rusia Vladimir Putin tetapi juga para pemimpin otoriter lainnya di Iran, Korea Utara, dan Tiongkok.
“Jadi hasil perang ini akan membentuk keamanan global selama beberapa dekade mendatang,” katanya. “Waktunya untuk membela kebebasan dan demokrasi adalah sekarang,” lanjut dia.
Pada Kamis pagi, NATO akan mengadakan pertemuan dengan mitranya di Indo-Pasifik dan Uni Eropa untuk membahas kepentingan bersama mereka, seperti memperdalam hubungan Tiongkok dengan Rusia, pertahanan siber, dan luar angkasa.
Seperti dalam dua tahun terakhir, Australia, Jepang, Selandia Baru, dan Korea Selatan diundang untuk bergabung dalam KTT NATO.
Pada pertemuan puncak tahun lalu di ibu kota Lituania, Vilnius, NATO mengatakan dalam sebuah komunike, Ambisi dan kebijakan koersif yang dinyatakan Tiongkok menantang kepentingan, keamanan, dan nilai-nilai kami.
TAG#nato, #prtahanan, #proyek pertahanan, #indo-pasifik, #jepang, #korsel, #selandia baru
182193437
KOMENTAR