Obama Sebut Trump Tak Layak Jadi Presiden AS

Sifi Masdi

Friday, 21-08-2020 | 08:57 am

MDN
Presiden AS Donald Trump dan dan Barack Obama [ist]

Washington, Inako

 

Saling serang antara kandidat presiden dari Demokrat dan Republik menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) pada November 2020 nanti semakin menggebu.

 

Kali ini mantan Presiden Barack Obama yang berpidato mewakili Demokrat memberikan serangan keras kepada petahana Presiden Donald Trump. Obama menyebut Trump tidak layak menjadi presiden AS berikutnya karena menyalahaIi demokrasi. Oleh karena itu Obama mengajak seluruh rakyat AS untuk memilih Joe Bidden yang diusung Demokrat demi menjaga kelangsungan demokrasi di AS.

 

Menurut Obama, Trump tidak tertarik melakukan pekerjaan untuk kelangsungan demokrasi. Trump juga dituduh tidak tertarik menemukan kesamaan, dan tidak tertarik menggunakan kekuatan yang luar biasa yang ia miliki untuk membantu siapa pun kecuali dirinya sendiri dan teman-temannya.

 

"Dia (Trump) tidak tertarik untuk memperlakukan kepresidenan sebagai apa pun kecuali satu reality show lagi yang dapat dia gunakan untuk mendapatkan perhatian yang sangat dia butuhkan, ”kata Obama tentang Trump pada malam ketiga Konvensi Nasional Demokrat, seperti dilansir Reuters, Kamis (20/8).

Ini merupakan kritikan pedas Obama terhadap Trump, setelah ia memilih bungkam selama masa jabatan penggantinya itu hampir empat tahun terakhir.

 

Kritik pedas Obama ini merupakan penilaian yang sangat kasar dari seorang mantan presiden terhadap penggatinya meskipun Trump tidak pernah ragu-ragu menyerang Obama, dan melontarkan tuduhan-tuduhan yang tanpa bukti.

Tidak hanya itu, Obama juga menyalahkan Trump atas kematian 170.000 orang Amerika karena virus corona, jutaan pekerja yang kehilangan pekerjaan akibat resesi ekonomi dan berkurangnya prinsip-prinsip demokrasi di dalam maupun di luar AS.

 

Terkait tuduhan itu, Trump merespons Obama dengan menggunakan huruf kapital semua, di akun Twitternya. Trump mengatakan, keputusan Obama mendukung Biden baru muncul setelah para pesaing Biden dari partai demokrat gugur selama pencalonan, merupakan suatu keraguan Obama terhadap Biden sejak awal.

 

KOMENTAR