OJK Minta Media Awasi Investasi Bodong
Makassar, Inako –
Maraknya investasi yang tidak jelas alias bodong belakangan ini menjadi perhatian serius Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 6 Sulawesi Maluku dan Papua (Sulampua).
Untuk mencegah hal itu, OJK Regional 6, mengajak media turut berperan lebih aktif dalam memberantas upaya-upaya praktek investasi bodong tersebut guna mencegah hal yang tidak diinginkan dan merugikan masyarakat.
Kepala OJK Regional 6 Sulampua, Zulmi, di Makassar, Senin (26/2/2018), mengatakan, keberadaan media memang begitu membantu dalam memberikan pengetahuan kepada masyarakat khususnya bagi masyarakat menengah ke bawah.
Secara umum, kata dia, masyarakat memang memiliki sifat atau maunya yang serba instan. Jadi jika ada pihak yang mengajak berinvestasi dengan menawarkan iming-iming hadiah yang besar dengan waktu singkat, begitu mudah tertarik yang justru belakangan menjadi korban penipuan investasi bodong.
Para pelaku investasi bodong sendiri, lanjut dia, juga sudah lebih pintar untuk bisa menarik dan mempengaruhi seseorang. Salah satunya dengan menggendeng atau memanfaatkan pihak-pihak yang bisa menjadi panutan seperti tokoh masyarakat, tokoh agama, ataupun publik figur.
Berdasarkan hasil survei indeks literasi keuangan di provinsi Sulsel, kata dia, pada 2016, yakni 28 persen lebih memang mengalami kenaikan dibandingkan survei pertama pada tahun sebelumnya yang baru mencapai 19 persen.
Meski demikian, angka itu masih di bawah pencapaian secara nasional yakni sebesar 29,7 persen. Adapun indeks inklusi keuangan Sulsel sebesar 68 persen, hanya sedikit di atas angka nasional 67,8 persen.
"Jadi sesuai hasil survei 2016 itu memang tingkat literasi Sulsel naik menjadi 28 persen atau mengalami peningkatan kurang lebih 10 persen," katanya.
OJK sendiri telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan indeks literasi keuangan melalui kampanye edukasi keuangan kepada masyarakat.
TAG#Papua, #Ojk, #Maluku, #Investasi Bodong, #Sulawesi
182218791
KOMENTAR