Oposisi Tuduh Duterte Berpihak Pada Beijing Terkait Penenggelaman Kapal Ikan Filipina Oleh China
Jakarta, Inako –
Kelompok oposisi Filipina menuduh Presiden Duterte berpihak pada China terkait kasus penenggelaman kapal ikan Filipina oleh China di dalam wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Manila pada 9 Juni lalu.
Terkait insiden tersebut, alih-alih mengecam langkah China itu, Duterte malah menggemakan klaim Beijing yang menyebut bahwa peristiwa itu merupakan "kecelakaan, bukan penyerudukan yang disengaja."
Ia juga tak menyinggung sikap nelayan China yang sering berlayar ke perairan Filipina, terutama di Laut China Selatan yang selama ini diklaim sepihak oleh Beijing.
Sejumlah oposisi Duterte, seperti mantan hakim tinggi dan eks menteri luar negeri Filipina, menganggap respons sang presiden terkait insiden itu melanggar konstitusi dan layak dimakzulkan.
Sementara itu, laporan Anggota Parlemen ASEAN untuk Hak Asasi Manusia mencaci kepemimpinan Duterte yang dianggap penuh dengan ancaman dan retorika agresif.
Lembaga itu juga menganggap Duterte kerap menuduh hingga mengancam lawan-lawannya sebagai "upaya disengaja memberangus kritik dan sistem check and balance."
Merespon tuduhan itu, Duterte mengancam dan mengancam akan memenjarakan lawan-lawannya yang berani mencoba memakzulkan dia.
"Saya? Dimakzulkan? Saya akan penjarakan mereka semua. Mencoba untuk memakzulkan saya, saya akan memenjarakan mereka. Keparat," kata Duterte kepada wartawan di Manila, Jumat (28/6).
"Saya tantang Anda untuk melakukannya. Anda ingin memaksa saya untuk melakukannya? Baik. Anak pelacur, saya akan melakukannya (memenjarakan kalian). Ya, coba saja."
Duterte melampiaskan amarahnya itu di tengah protes, terutama dari komunitas nelayan dan oposisinya.
TAG#Duterte, #China, #Kapal Ikan Filipina
188639219
KOMENTAR