Organisasi media menuntut Israel menjelaskan penghancuran kantor berita

Hila Bame

Sunday, 16-05-2021 | 14:53 pm

MDN
Gedung kantor Associated Press dan media lain di Kota Gaza runtuh setelah terkena serangan udara Israel pada 15 Mei 2021. (Foto: AP / Hatem Moussa)

 

NEW YORK, INAKORAN 

Organisasi berita menuntut penjelasan pada hari Sabtu (15 Mei) untuk serangan udara Israel yang menargetkan dan menghancurkan bangunan Kota Gaza yang menampung kantor Associated Press, penyiar Al-Jazeera dan outlet media lainnya.


BACA:  

Israel: Hamas jadikan Kantor Media sebagai Tameng

Malaysia, Indonesia mendesak Dewan Keamanan PBB hentikan 'kekerasan' Israel

 


Jurnalis AP dan penyewa lainnya dievakuasi dengan aman dari menara al-Jalaa 12 lantai setelah militer Israel memperingatkan serangan yang akan segera terjadi.

Tiga rudal berat menghantam gedung dalam waktu satu jam, mengganggu liputan konflik yang sedang berlangsung antara 'penguasa Hamas Gaza dan Israel. Sedikitnya 145 orang di Gaza dan delapan di Israel telah tewas sejak pertempuran meletus pada Senin malam.

 

“Dunia akan tahu lebih sedikit tentang apa yang terjadi di Gaza karena apa yang terjadi hari ini,” kata presiden dan CEO AP Gary Pruitt. Dia mengatakan kantor berita Amerika sedang mencari informasi dari pemerintah Israel dan terlibat dengan Departemen Luar Negeri AS untuk mempelajari lebih lanjut.

 

Mostefa Souag, penjabat direktur jenderal Al-Jazeera Media Network, menyebut pemogokan itu sebagai "kejahatan perang" dan "tindakan yang jelas" untuk menghentikan jurnalis melaporkan konflik tersebut. Televisi pemerintah Kuwait juga memiliki ruang kantor di gedung Kota Gaza yang sekarang sudah runtuh.

 

“Penargetan organisasi berita sama sekali tidak dapat diterima, bahkan selama konflik bersenjata. Ini merupakan pelanggaran berat hak asasi manusia dan norma-norma yang disepakati secara internasional, ”Barbara Trionfi, direktur eksekutif Institut Pers Internasional, mengatakan.

 

 

TAG#AP, #GAZA, #ISRAEL, #HAMAS

163554271

KOMENTAR