Pakar: Gletser Indonesia Bisa Hilang Tahun 2026 Akibat Pemanasan Global

Binsar

Wednesday, 26-02-2025 | 06:31 am

MDN
Foto menunjukkan gletser di Puncak Jaya, puncak di Pegunungan Jayawijaya, di bagian Indonesia dari pulau Nugini pada bulan November 2024. [Foto milik BMKG]

 

 

Jakarta, Inakoran

Puncak Jaya merupakan satu-satunya gletser di Indonesia. Namun, diprediksi bisa menghilang tahun depan karena pemanasan global, kata seorang ahli, dalam fenomena yang dapat memengaruhi flora dan fauna di pulau itu, termasuk spesies asli.

Melansir Kyodonews, Gletser -- di puncak Jaya yang tingginya 4.862 meter yang terletak di Pegunungan Jayawijaya di wilayah Indonesia yang berbatasan dengan Papua Nugini -- disebut "salju abadi" oleh penduduk setempat. Gletser ini merupakan satu-satunya yang tersisa di Pasifik barat tropis, kata Donaldi Sukma Permana dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Indonesia.

Donaldi, yang memimpin tim dari badan meteorologi yang melakukan survei gletser, mengatakan pada bulan November bahwa gletser di Provinsi Papua Tengah itu hanya setebal sekitar 4 meter, turun dari 6 meter pada bulan Desember tahun 2023.

Ketebalan es itu mencapai 32 meter pada 2010 saat Badan Meteorologi pertama kali memasang alat ukur di Puncak Jaya, menurut Donaldi.

"Penurunannya sangat signifikan, mencapai tingkat yang membuat gletser sulit dicegah agar tidak menghilang," kata Donaldi dalam sebuah wawancara, seraya menambahkan gletser tersebut mungkin akan hilang pada tahun 2026 atau 2027.

El Nino yang kuat pada tahun 2015 dan 2016 meningkatkan suhu permukaan laut, menyebabkan gletser menyusut hingga ketebalan 5,6 meter, dalam salah satu penurunan paling tajam yang dicatat oleh lembaga tersebut, menurut tim tersebut.

Cakupan es juga menurun dari 0,23 kilometer persegi pada tahun 2022 menjadi antara 0,11 dan 0,16, katanya.

Dampak hilangnya gletser terhadap ekosistem di wilayah Indonesia di pulau Nugini telah diteliti oleh para ahli dari Universitas Indonesia dan Universitas Cendrawasih di negara ini, kata Donaldi.

"Para ahli mengatakan bahwa karena meningkatnya suhu, beberapa spesies hewan secara bertahap bermigrasi," katanya.

 

Puncak Jaya merupakan satu-satunya gletser di Indonesia. Namun, diprediksi bisa menghilang tahun depan karena pemanasan global  [ist]

 

Pulau ini merupakan rumah bagi beberapa spesies burung cendrawasih yang unik.

Hal yang paling mengkhawatirkan Donaldi, yang mengkhususkan diri dalam ilmu atmosfer, kelautan, dan kriosfer, tentang menyusutnya gletser adalah kenaikan permukaan laut yang disebabkan oleh mencairnya es, katanya.

Di Indonesia, gletser sebelumnya terdapat di lima puncak gunung di Papua, termasuk Cartensz Pyramid setinggi 4.884 meter yang dekat dengan Puncak Jaya. Menurut peneliti, semua gletser di puncak gunung di Indonesia, kecuali di Puncak Jaya, menghilang antara tahun 1990-an dan 2000-an.

Di bagian lain dunia, gletser tropis terdapat di pegunungan Rift Timur di Afrika, termasuk Gunung Kilimanjaro, dan pegunungan Andes di Amerika Selatan.

Gletser Humboldt Venezuela di Andes dianggap telah menghilang oleh Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional Amerika Serikat pada bulan Mei tahun lalu.

Pada tahun 2015, para ilmuwan memperkirakan gletser tersebut membentang sekitar 0,1 km persegi tetapi telah menyusut hingga menutupi sepersepuluh dari itu pada tahun 2024, menurut NASA, dan badan antariksa tersebut mengatakan para ilmuwan secara umum sepakat bahwa hamparan es sebesar ini stagnan dan dianggap bukan gletser lagi.

 

 

KOMENTAR