Panglima Militer Filipina Tegaskan Akan Menghalau Serangan dari Pihak Manapun di Laut Cina Selatan
Jakarta, Inakoran
Panglima militer Filipina, Kamis (4/7) menegaskan bahwa pasukannya akan mempertahankan diri jika diserang oleh pihak manapun di perairan kedaulatannya di Laut Cina Selatan. Penegasan itu disampaikan, menyusul bentrokan dengan Penjaga Pantai Tiongkok bulan lalu yang menyebabkan seorang tentaranya kehilangan satu jari.
“Misalnya, jika mereka menggunakan pisau, kami juga akan menggunakan pisau,” kata Jenderal Romeo Brawner dalam konferensi pers yang diadakan setelah pertemuan dengan Presiden Ferdinand Marcos. Jr., mengutip Kyodonews.
Pada tanggal 17 Juni, personel penjaga pantai Tiongkok menabrak dan menusuk beberapa perahu karet Filipina untuk mencegah para pelaut mengangkut personel dan mengirimkan pasokan ke kapal angkatan laut yang dilarang terbang di perairan dangkal yang disengketakan.
Dalam menjelaskan konsep “proporsionalitas kekuatan” terhadap penyerang, Brawner menegaskan bahwa Filipina tidak akan membiarkan dirinya diintimidasi atau menyebabkan peningkatan ketegangan di laut yang seluruh wilayahnya diklaim Tiongkok.
Brawner mengatakan Tiongkok harus mengembalikan tujuh senapan yang disita penjaga pantainya dari pasukan Filipina selama insiden di dekat Second Thomas Shoal, serta membayar 60 juta peso Filipina ($1 juta) sebagai kompensasi atas perahu dan peralatan yang rusak.
Tiongkok terus mengabaikan keputusan tahun 2016 yang membatalkan klaim ekspansif mereka di laut tersebut. Sejak tahun lalu, mereka telah meningkatkan blokade agresif terhadap kapal-kapal Filipina yang mencoba mencapai perairan dangkal tersebut, menggunakan laser tingkat militer dan meriam air, serta melakukan manuver berbahaya terhadap kapal-kapal Filipina.
TAG#Panglima militer, #Romeo Brawner, #Filipina, #Laut China Selatan, #Tiongkok, #Intimidasi
182195289
KOMENTAR