Para pemimpin 50 Negara Asia dan Eropa Gealr Pertemuan Virtual di Kamboja

Binsar

Friday, 26-11-2021 | 08:03 am

MDN
Para pemimpin dari sekitar 50 negara Asia dan Eropa mengadakan pertemuan puncak virtual dua yang dimulai Kamis  [ist]

 

Jakarta, Inako

Para pemimpin dari sekitar 50 negara Asia dan Eropa mengadakan pertemuan puncak virtual dua yang dimulai Kamis. Pertemuan yang berlangsung di Kamboja itu digelar saat China sedang dibayangi berbagai masalah mulai dari perdagangan hingga hak asasi manusia dan hingga Taiwan.

Berbicara pada sesi pembukaan, Perdana Menteri Kamboja Hun Sen menyebut KTT Pertemuan Asia-Eropa, atau ASEM, sebagai "kesempatan yang tepat waktu" bagi para pemimpin kedua benua "untuk menegaskan kembali pentingnya kemitraan dan kerja sama Asia-Eropa di menangani isu-isu regional dan global yang menjadi perhatian bersama."

 

Para pemimpin dari sekitar 50 negara Asia dan Eropa mengadakan pertemuan puncak virtual dua yang dimulai Kamis  [ist]

 

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan dalam sambutannya bahwa Uni Eropa "akan selalu berdiri" untuk sistem internasional berbasis aturan, menyebut ASEM sebagai "blok bangunan utama" di dalamnya.

"Pada saat yang sama, kami mencari kerja sama di luar kesenjangan geopolitik. Ini adalah dasar untuk keterlibatan kami di Indo-Pasifik," tambah Leyen, seperti dilansir dari Kyodo News, Jumat (26/11).

Sementara itu, Perdana Menteri China Li Keqiang menyerukan agar multilateralisme dipertahankan dengan kuat, dengan mengatakan bahwa itu akan menjadi pilihan yang tepat dalam mengejar perdamaian dunia, menurut media pemerintah China.

Dalam pesan video, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida menegaskan kembali rencana Jepang untuk terus menyediakan total 60 juta dosis vaksin virus corona ke negara lain, selain kontribusi keuangannya untuk program Fasilitas COVAX yang didukung oleh PBB yang memberikan suntikan ke negara-negara miskin.

 

Para pemimpin dari sekitar 50 negara Asia dan Eropa mengadakan pertemuan puncak virtual dua yang dimulai Kamis  [ist]

 

Di antara isu-isu yang diperkirakan akan dibahas adalah tanggapan pandemi dan Myanmar, di mana militer telah merebut kekuasaan setelah menggulingkan pemerintah sipil yang dipimpin oleh Aung San Suu Kyi pada Februari.

Pemerintah militer negara itu memberi tahu tuan rumah Kamboja bahwa mereka tidak akan berpartisipasi dalam KTT itu, setelah diberitahu bahwa hanya "perwakilan nonpolitik" yang dapat hadir, menurut sumber-sumber ASEAN.

Para pemimpin diharapkan untuk mengadopsi dokumen, termasuk pernyataan ketua, pada hari Jumat.

ASEM melibatkan sekitar 50 negara dari seluruh Eropa dan Asia serta Uni Eropa dan sekretariat Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara.

KTT ASEM seharusnya diadakan di Kamboja pada November tahun lalu, tetapi ditunda hingga tahun ini dan diadakan dalam format konferensi video karena pandemi virus corona.

KOMENTAR