Para Pemimpin G-7 Tingkatkan Tekanan Pada Rusia

Binsar

Monday, 27-06-2022 | 07:23 am

MDN
Para Pemimpin G-7 Tingkatkan Tekanan Pada Rusia [ist]

 

 

 

Jakarta, Inako

Para pemimpin Group of seven (G-7), Minggu (26/6) memulai pertemuan puncak tiga hari, yang berlangsung di Jerman. Dalam pertemuan tersebut kelompok tujuh terus menekan Rusia yang belum menghentikan serangan ke Ukraina. Tekanan itu dimaksudkan untuk mencegah dampak ekonomi dunia yang lebih luas dari perang tersebut.

Menurut pejabat senior AS, selama pertemuan yang berlangsung di resor pegunungan Schloss Elmau itu, para pemimpin G-7 akan mengumumkan larangan impor emas dari produsen utama Rusia. Mereka juga akan sepakat memperkuat sanksi dengan mengisolasi Moskow.

Melansir Kyodonews, Minggu, beberapa negara mulai merasakan dampak dari perang yang kini memasuki bulan kelima itu. Harga energi dan komoditas semakin melonjak, ketersediaan pangan juga mulai mengalami kelangkaan di beberapa negara.

 

Para Pemimpin G-7 Tingkatkan Tekanan Pada Rusia [ist]

 

Negara G-7 juga tetap mewaspadai China yang tampak semakin besar saat ini.

Klub negara-negara kaya -- Inggris, Kanada, Jerman, Prancis, Italia, Jepang, dan Amerika Serikat ditambah Uni Eropa -- diharapkan akan meluncurkan inisiatif pembangunan infrastruktur global untuk negara-negara berpenghasilan kecil dan menengah.

Inisiatif ini merupakan kontra terhadap program "Sabuk dan Jalan" China yang bertujuan untuk memperluas lingkup pengaruhnya tetapi menyebabkan negara-negara miskin menjadi berhutang banyak.

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida bergabung dengan para pemimpin lain di kelompok itu, termasuk Presiden AS Joe Biden dan Kanselir Olaf Scholz dari Jerman, yang berharap untuk membahas rencana dukungan jangka panjang untuk Ukraina sebagai tuan rumah pertemuan tersebut.

 

 

Jepang berada dalam posisi khusus karena memiliki sengketa teritorial yang belum terselesaikan dengan Rusia yang telah mencegah penandatanganan perjanjian damai pasca-Perang Dunia II sambil mengelola hubungan yang seringkali sulit dengan China, mitra dagang utama tetapi masalah keamanan yang berkembang.

Meningkatkan tekanan pada Rusia dimaksudkan untuk menghentikan blokade pelabuhan di Laut Hitam dan membiarkan Ukraina melakukan ekspor.

 

 

KOMENTAR