Pasca Damai Dagang, China Siap Borong Hasil Pertanian AS

Sifi Masdi

Saturday, 14-12-2019 | 08:34 am

MDN
Presiden AS Donald Trump dan Xi Jinping [ist]

Jakarta, Inako

Dua negara raksasa ekonomi Amerika Serikat dan China bersedia mengakhiri perang dagang yang selama ini mengguncang ekonomi global. Kedua negara pada Jumat (13/12/20) mengumumkan kesepakatan fase pertama yang berisikan pengurangan tarif hingga masalah kekayaan intelektual dan teknologi.

Simak video InaTv dan jangan lupa klik "subscribe and like" menuju Indonesia maju.

 

Presiden Donald Trump dalam serial twitternya, mengambarkan hasil tersebut "sebagai sesuatu yang luar biasa". Berdasarkan kesempatan tersebut, AS bersedia membatalkan kenaikan tarif bea masuk impor  bagi barang-barang China yang berlaku pada hari Minggu. 

Trump mengatakan AS tidak akan mengenakan tarif 25% pada US$250 miliar produk China dan menurunkan tarif menjadi 7,5% pada produk China lainnya US$120 miliar. Sebagai gantinya China akan membeli lebih banyak tanaman AS.

Lalu bagaimana tanggapan pejabat kedua negara itu atas kesepakatan baru itu? Wakil Menteri Keuangan China Liao Min mengatakan China akan mempertimbangkan pembatalan tarif balasan yang ditetapkan pada hari Minggu.Selain itu, Beijing akan meningkatkan pembelian pertanian secara signifikan.

Sementara Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer mengatakan AS dan China berencana menandatangani perjanjian ini pada Januari 2020 di Washington. Ia menambahkan pemerintahan Trump belum berjanji untuk menurunkan tarif di masa depan tetapi AS tidak akan mengenakan bea baru selama China bernegosiasi dengan itikad baik.
 

 

KOMENTAR