Paus Leo XIV: Media Harus Jadi Sarana Perdamaian

JAKARTA, INAKORAN.com - Paus Leo XIV menggelar pertemuan dengan para jurnalis di Aula Paulus VI, Vatican City, Senin (12/5/2025).

Dalam audiensi yang dihadiri ribuan jurnalis itu, Paus Leo XIV berpesan agar media harus menjadi alat untuk memupuk perdamaian, bukan menyulut konflik.

“Komunikasi yang baik tidak mengejar popularitas semata. Ia tidak agresif, tidak menyuburkan budaya saling menjatuhkan, dan tidak memisahkan pencarian kebenaran dari kasih yang tulus,” ujarnya, dikutip dari VaticanNews.

Menurutnya, cara kita menyampaikan sesuatu—baik melalui kata-kata maupun gambar—berpengaruh besar pada kehidupan bersama.

Paus Leo menegaskan pentingnya menolak “perang narasi” dan menantang media untuk keluar dari cara pandang yang memecah belah.

Baca juga: Kardinal Robert Francis Prevost Terpilih Jadi Paus, Pertama dari Amerika, Pakai Nama Leo XIV

Dalam kesempatan yang sama, Paus juga menyuarakan keprihatinannya terhadap para jurnalis yang dipenjara karena keberanian mereka menyampaikan kebenaran.

Ia menyerukan pembebasan dan menekankan bahwa penderitaan mereka adalah pengingat bahwa kebebasan pers adalah fondasi penting dalam masyarakat demokratis.

“Hanya orang-orang yang terinformasi yang bisa membuat keputusan secara bebas,” tegasnya.

Baca juga: Profil Paus Leo XIV yang Terpilih Jadi Paus Baru, Gantikan Paus Fransiskus

Paus juga mengapresiasi liputan media yang, di tengah berbagai prasangka, berupaya menghadirkan wajah Gereja dalam cinta Kristus.

Ia memuji usaha para jurnalis yang berani keluar dari stereotip dan klise demi menyampaikan esensi sejati Gereja kepada dunia.

Ia mengakui bahwa zaman sekarang penuh tantangan—banyak peristiwa yang kompleks dan sulit dijelaskan secara adil.

Baca juga: Paus Baru Berasal dari AS, Donald Trump: Ini Kehormatan Besar buat Amerika

Di tengah situasi itulah, kata Paus, peran jurnalisme menjadi makin penting.

“Gereja harus siap menghadapi tantangan zaman,” ujar Paus. “Demikian juga media, tidak hidup di ruang hampa. Seperti kata Santo Agustinus, ‘Hiduplah dengan baik, maka zaman akan baik. Kitalah zaman itu.’”