Paus Baru Berasal dari AS, Donald Trump: Ini Kehormatan Besar buat Amerika

Timoteus Duang

Friday, 09-05-2025 | 11:23 am

MDN
Presiden Amerika Serikat Donald Trump

JAKARTA, INAKORAN.com - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyampaikan rasa gembira atas terpilihnya Paus Leo XIV sebagai pemimpin baru Gereja Katolik sekaligus Kepala Negara Vatikan.

Trump menyebut bahwa terpilihnya Paus Leo XIV merupakan sebuah kehormatan besar bagi Amerika Serikat.

 

Kardinal Robert Francis Prevost, yang memilih nama kepausan Paus Leo XIV, menjadi paus pertama dalam sejarah yang berasal dari Amerika Serikat.

Nama beliau diumumkan secara resmi di Lapangan Basilika Santo Petrus pada Kamis (8/5/2025) waktu setempat.

"Selamat kepada Kardinal Robert Francis Prevost, yang baru saja diangkat menjadi Paus,” ujar Trump melalui jejaring sosial Truth Social, sebagaimana dilansir AFP, Jumat (9/5/2025).

Baca juga: Kardinal Robert Francis Prevost Terpilih Jadi Paus, Pertama dari Amerika, Pakai Nama Leo XIV

“Merupakan suatu kehormatan untuk menyadari bahwa ia adalah Paus Amerika pertama. Sungguh menggembirakan, dan merupakan kehormatan besar bagi negara kita."

"Saya berharap dapat bertemu dengan Paus Leo XIV. Ini akan menjadi momen yang sangat berarti!" tambahnya.

Sinyal terpilihnya Paus baru ditandai dengan kepulan asap putih dari cerobong asap di atas Kapel Sistina, Vatikan.

Baca juga: Profil Paus Leo XIV yang Terpilih Jadi Paus Baru, Gantikan Paus Fransiskus

Ini menandakan bahwa 133 kardinal yang berkumpul telah mencapai mufakat dalam pemilihan.

Setelah pengumuman nama Paus Leo XIV, beliau muncul di balkon Basilika Santo Petrus untuk menyapa umat dan memberikan berkatnya kepada dunia.

Paus Leo XIV menggantikan Paus Fransiskus yang wafat pada usia 88 tahun. Pemilihannya terjadi pada hari kedua konklaf.

Baca juga: Konklaf Dimulai, Dua Kardinal dari Asia Ini Favorit Jadi Penerus Takhta Santo Petrus, Gantikan Paus Fransiskus

Sebelumnya, dua kali asap hitam mengepul dari Kapel Sistina, menandakan belum tercapainya suara mayoritas dua per tiga yang dibutuhkan untuk memilih Paus.

Para kardinal memulai konklaf pada Rabu sore (7/5) dan menginap di Wisma Tamu Santa Marta.

Pemungutan suara berikutnya dilakukan pada Kamis siang dan sore, setelah makan siang bersama.

Baca juga: Presiden Prabowo Utus Jokowi Hingga Pigai untuk Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus

Konklaf ini mengikuti tradisi berabad-abad yang dilangsungkan secara tertutup, di mana hanya para kardinal yang terlibat langsung dalam proses pemilihan pemimpin bagi 1,4 miliar umat Katolik di seluruh dunia.

 

KOMENTAR