PBB Diijinkan Masuk Myanmar
Pemimpin de facto Myanmar, Aung San Suu Kyi, mengisyaratkan akan, mengijinkan badan-badan PBB untuk masuk ke negara bagian Rakhine.
Menurut Aung San Suu Kyi menyatakan, saat ini adalah waktu yang tepat bagi PBB untuk bisa membantu pemerintah menyiapkan sarana dan prasarana bagi kepulangan ribuan warga etnis Rohingya.
"Keterlibatan PBB akan menguatkan kemampuan pemerintah untuk memastikan pengungsi bisa pulang, tanpa merasa takut," katanya, Rabu (2/5/2018).
Ia menyadari kalau selama ini, PBB kecewa dengan sikap pemerintahannya, karena menolak mengeluarkan izin bagi para pejabat dan badan-badan PBB untuk masuk ke Rakhine.
Rakhine merupakan negara bagian di Myanmar, di mana militer menggelar operasi yang digambarkan PBB sebagai upaya pembersihan etnik.
Operasi digelar setelah anggota kelompok militan di Rakhine menyerang pos-pos keamanan dan menewaskan sejumlah personel.
Para diplomat mengatakan, mereka mempertimbangkan untuk mengajukan Myanmar ke Mahkamah Pidana Internasional jika pemerintah Myanmar tidak melakukan investigasi atas kasus dugaan pemerkosaan, penyiksaan, dan pembunuhan terhadap warga Rohingya.
Duta Besar Inggris untuk PBB Karen Pierce mengatakan, Dewan Keamanan PBB bisa membantu Myanmar untuk mengumpulkan bukti-bukti pembersihan etnis terhadap warga Rohingya.
Menurut dia, yang perlu dilakukan saat ini adalah menyepakati mekanisme untuk memastikan berbagai bukti dugaan persekusi terhadap warga Rohingya bisa diambil dan diserahkan ke pihak terkait.
Baca juga :
Myanmar Studi Banding Tentang Rekonsiliasi di Ambon
Myanmar Larang Duta Hak Asasi PBB Memasuki Negaranya
PDIP Kecam Penindasan Terhadap Rohingya di Myanmar
TAG#Pbb, #Rohingya, #Aung San Suu Kyi
188605597
KOMENTAR