Peluang Manufaktur Indonesia Untuk Pasar AS Yang Sedang Perang Dagang
Jakarta, Inako
Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta W. Kamdani mendorong manufaktur dalam negeri untuk mengisi kekosongan pasokan ke AS karena terjadi perang tarif antara kedua negara adidaya AS dan China saat ini.
Lebih lanjut dikatakan Shinta, setidaknya ada lima sektor yang berpotensi besar di tengah perang dagang antara Amerika Serikat dan China. Kelima sektor tersebut adalah tekstil, furnitur, elektronik, makanan dan minuman (mamin), serta produk karet.
"Untuk 2020, sekarang kami sedang kumpulkan satu per satu. Kami ingin tingkatkan ekspor sesuai kebutuhan di sana, sehingga proses industri dalam negeri perlu dioptimalkan," ujarnya, Selasa (10/12/2019).
Untuk mengisi celah itu, Shinta mengatakan Apindo akan mendorong konsep sinergi antara pelaku industri besar, menegah, kecil dan bahkan mikro. Kebutuhan produk di AS, jelasnya, akan dipenuhi secara bersama-sama oleh seluruh pelaku usaha di sektor tersebut.
Menurutnya, skema itu akan memberdayakan pelaku industri kecil dan menengah yang sepanjang tahun ini banyak tertekan di dalam negeri.
"Kami ingin baurkan sehingga dampaknya sampai ke bawah. Yang kecil menjadi bagian supply chain yang besar," ujarnya.
KOMENTAR