Teknologi Keuangan Buka Pasar Keuangan Lebih Luas
JAKARTA, INAKORAN
Kemajuan suatu negara diukur dari seberapa banyak masyarakatnya masuk dalam dunia investasi. Kawasan investasi berawal dari literasi inklusi keuangan oleh masyarakatnya. Selain mencari pendapatan namun lebih penting mengelolanya sehingga hasil pendapatan tidak dihabiskan tapi sebagian diinvestasikan.
Kolaborasi antara pemangku kepentingan diyakini mendorong fintech menjadi enabler pertumbuhan ekonomi inklusif. Semangat ini digaungkan dalam Bulan Fintech Nasional (BFN) 2025 yang resmi ditutup dengan sejumlah capaian strategis.
baca:
Hukum Uang ala Andrew Carnegie
Hal itu menunjukan penguatan kolaborasi lintas sektor dalam memperluas inklusi keuangan, memperkuat tata kelola industri, serta meningkatkan kepercayaan seluruh pemangku kepentingan, khususnya konsumen dan investor terhadap ekosistem keuangan digital Indonesia
Diselenggarakan sepanjang 11 November–12 Desember 2025 oleh Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech), dengan dukungan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), 11 kementerian/lembaga, serta 150 lebih mitra strategis dari dalam dan luar negeri, BFN 2025 menjadi bukti nyata komitmen pelaku usaha dalam ekosistem keuangan digital dalam mendukung perluasan akses keuangan, kesempataan ekonomi, serta kesadaran masyarakat akan isu-isu penting seperti manfaat layanan keuangan tertentu dan penipuan online (scam).







KOMENTAR