Pemerintah Percepat Tol Langit Melalui Proyek Satelit Multifungsi

Sifi Masdi

Friday, 03-05-2019 | 11:20 am

MDN
Menko Perekonomian Darmin Nasution [ist]

Jakarta, Inako

Pemerintah melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memulai pembangunan Satelit Multifungsi yang akan selesai dan beroperasi pada 2023 mendatang untuk meratakan internet cepat di Indonesia.

Dalam seremonial perjanjian Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) untuk Proyek Strategis Nasional (PSN) Satelit Multifungsi di Museum Nasional, Jakarta, Jumat ini (3/5/2019), Menko Perekonomian Darmin Nasution menjelaskan betapa pentingnya keberadaan satelit tersebut.

Satelit Multifungsi itu bernama BAKTI Satria. Kata Satria adalah kepanjangan dari Satelit Indonesia Raya, satelit dengan teknologi High Throughput Satellite (HTS) yang bertujuan menyebar koneksi internet ke daerah-daerah terpencil yang tidak terjangkau jaringan serat optik. 

“Pagi ini kita patut bergembira dan sekaligus bersyukur bahwa Pak Rudiantara [Menteri Kominfo] mengambil inisiatif lagi untuk mencoba mengisi kekosongan dalam jaringan teknologi sistem telekomunikasi dan informatika kita," kata Darmin.

"Belum lama sudah ada Palapa Ring itu sudah praktis komplit Indonesia bagian Barat, Tengah dan Timur sehingga sebagian besar wilayah Indonesia akan terjangkau," katanya.

"Saya tadinya mengira udah beres semuanya. Pagi ini kita mengikuti bahwa ternyata ada lagi bagian yang belum bisa dijangkau Palapa Ring itu," jelas Darmin lagi.

Mantan Gubernur Bank Indonesia ini mengatakan pentingnya keberadaan BAKTI Satria atau Satelit Multifungsi ini mengingat pemerintah dalam 5 tahun terakhir terus berupaya membenahi kehidupan ekonomi, sosial dan budaya, termasuk juga dengan infrastruktur teknologi.

"Banyak orang yang bilang wah infrastruktur melulu, kita perlunya makan. Kita ikuti itu semua. Tapi infrastruktur adalah modal yang kita tanam 40 tahun ke depan untuk mendukung kita menciptakan kegiatan ekonomi dari masyarakat kita sendiri. Saudara sekalian tidak semua bisa dijangkau melalui infrastruktur fisik apalagi kita negara kepulauan yang begitu luas terbentang," tegas Darmin.

"Jawabannya adalah teknologi yang sifatnya membangun tol langit katanya. Boleh lah Itu nama aneh juga. Saya ingin tidak hanya urusan pendidikan kesehatan tapi ekonomi juga," katanya.

Dia mengungkapkan, mimpi pemerintahan Indonesia saat ini ialah membangun platform yang menghubungkan kabupaten dan desa untuk informasi dasar yang dibutuhkan para petani.

"Mereka tinggal pakai HP masuk ke situ [platform]. Lalu dia lihat daftarnya. Dia tahu mau jual apa, maka pedagang pengumpul yang punya daftarnya dari situ telpon gunakan. Tinggal telepon saya mau panen cabe 2 kwintal harganya berapa? 
Kalau tidak cocok dia bisa pergi. Yang mahal bagi petani kita adalah posisi tawar dia tidak ada."

Sebab itu, tegasnya, keberadaan infrastruktur untuk teknologi menjadi penting. Pembangunan BAKTI Satria ini juga bagian dari program pemerintahan Joko Widodo yang ingin membangun Tol Langit, sambungan bebas hambatan bagi sinyal internet di langit Indonesia, yang akan menghubungkan seluruh wilayah Tanah Air.

Adapun BAKTI adalah unit organisasi noneselon di lingkungan Kominfo. Program yang dilakukan BAKTI antara lain Palapa Ring (BAKTI Paring), Penyediaan Akses Internet (BAKTI Aksi), Penyediaan BTS (BAKTI Sinyal) dan Satelit Multifungsi.


 

 

KOMENTAR