Pemerintah Rampungkan 36 Bendungan Periode 2015-2022

Sifi Masdi

Friday, 26-05-2023 | 08:33 am

MDN
Infrastruktur bendungan yang multifungsi [dok:pupr]

 

 

 

Jakarta, Inako

Dalam rangka untuk mendukung target ketahanan pangan dan ketahanan air nasional, pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melanjutkan penyelesaian pembangunan 61 bendungan pada 2015-2025 di berbagai wilayah Indonesia.

 

BACA JUGA: Menteri PUPR Basuki Tuding  Anies Baswedan Tak Akurat Baca Data Jalan

Bendungan tersebut bersifat multifungsi, yaitu untuk beragama tujuan antara lain sebagai sumber air irigasi, air baku, potensial sebagai pembangkit listrik, pengendalian banjir, konservasi air, dan pariwisata.

 

 

 

 

 

Direktur Bendungan dan Danau, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian PUPR, Adenan Rasyid mengatakan, ada 7 bendungan yang rampung dan sudah diresmikan pada tahun 2022, yaitu bendungan, yakni Bendungan Semantok (Jatim), Ciawi (Jabar), Sukamahi (Jabar), Sadarwarna (Jabar), Beringin Sila (NTB), Kuwil Kawangkoan (Sulut) dan Tamblang (Bali). 

 

"Sehingga total pembangunan bendungan dari tahun 2015 sampai 2022 telah diselesaikan 36 bendungan. Selanjutnya pada periode tahun 2023 – 2025 akan diselesaikan 25 bendungan," kata Adenan.

BACA JUGA:  Pembangunan Istana Presiden di IKN Ditargetkan Rampung Tahun 2024

 

Dengan penyelesaian 36 bendungan tersebut, Adenan mengatakan, dapat mengairi sawah seluas 245.103 ha atau 4 kali luas wilayah Jakarta yang berpotensi meningkatkan produksi padi menjadi 2 juta ton per tahun dan menyediakan tambahan air baku sebesar 17,19 m3 per detik yang dapat memenuhi kebutuhan bagi 10 juta jiwa penduduk.

Adenan mengatakan, untuk mendukung peningkatan produktivitas pertanian tanaman pangan, Pemerintah melakukan 2 (dua) strategi utama yakni meningkatkan konversi padi ke beras dan meningkatkan indeks pertanaman.

 

 

 

 

BACA JUGA:  Begini  Respon Presiden Jokowi Saat Lihat Jalan Rusak di di Jambi

"Dengan penyelesaian 61 bendungan sampai dengan tahun 2024, akan meningkatkan indeks pertanaman dari 143% menjadi 200%. Layanan air irigasi akan meningkat dari 231 bendungan eksisting sebesar 10,6% (761 ribu ha) pada tahun 2015 menjadi 19,3% (1,4 juta ha sawah irigasi) pada tahun 2024" kata Adenan.

 

 

 

 

 

 

KOMENTAR